Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Instruksi Pangdam Jaya ke Prajurit TNI: Bubarkan Setiap Ada Kerumunan

Pangdam Jaya Mayjen Deddy Suryadi
Pangdam Jaya Mayjen Deddy Suryadi (IDN Times/Aryodamar)
Intinya sih...
  • Pangdam Jaya memerintahkan anggotanya untuk membubarkan kerumunan dan menangkap provokator
  • Deddy Suryadi mengingatkan agar personel Kodam Jaya tidak kalah dengan provokator, serta meminta warga Jakarta saling menjaga
  • Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri mengungkapkan bahwa 1.240 orang ditangkap terkait kericuhan di Jakarta pada 30 Agustus 2025
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Panglima Kodam Jaya, Mayjen TNI Deddy Suryadi, memberikan instruksi khusus kepada anggotanya dalam pengamanan Jakarta pada Minggu malam, 31 Agustus 2025. Ia memerintahkan agar membubarkan tiap kerumunan yang ditemukan, sebab, dari kerumunan cenderung menjadi aksi anarki.

"Di mana ada kerumunan, kamu bubarin. Jelas ya?" tanya Deddy kepada anggotanya dari Kodam Jaya di Monas, semalam.

"Siap, jelas!" jelas, prajurit.

Deddy mengatakan masyarakat tetap boleh menyampaikan pendapat asal dilakukan secara tertib. Namun, bila ditemukan ada orang yang terlihat ingin melakukan provokasi, maka prajurit Kodam Jaya diminta menangkapnya.

"Kecuali ada orang yang coba-coba, baru kamu ambil. Diambil itu maksudnya diamankan. Setelah itu, nanti ada petugasnya," tutur jenderal bintang dua tersebut.

Instruksi tersebut disampaikan sebelum dilakukan patroli keliling Jakarta gelombang kedua pada malam hari. Patroli skala besar itu dilakukan bersama dengan personel kepolisian.

1. Anggota Kodam Jaya diminta tak boleh kalah lawan provokator

Pangdam Jaya Mayjen TNI Deddy Suryadi
Pangdam Jaya Mayjen TNI Deddy Suryadi (IDN Times/Amir Faisol)

Deddy juga mengingatkan ke anak buahnya agar personel Kodam Jaya tidak boleh kalah dengan individu-individu tertentu, yang tidak bertanggung jawab.

"Tugas kita adalah tugas negara," katanya.

Deddy berpesan agar dalam menertibkan masyarakat menggunakan pendekatan humanis. Patroli skala besar, kata dia, dilakukan bukan karena ingin mengganggu masyarakat, melainkan demi memberikan rasa aman.

"Kami ingin memberikan rasa aman, kenyamanan, dan ketertiban, kepada seluruh rakyat, khususnya di Jakarta," imbuhnya.

2. Pangdam Jaya minta agar warga Jakarta saling menjaga

Persiapan patroli TNI di Jakarta
Persiapan patroli di Jakarta, Minggu (31/8/2025). (IDN Times/Aryodamar)

Deddy juga menyebut kondisi Jakarta pada Minggu, 31 Agustus 2025 kondusif. Pusat sentra ekonomi terlihat tetap hidup, aman, dan lancar.

"Saat ini Jakarta dalam kondisi kondusif. Ya, buktinya lalu lintas sudah berjalan dengan aman, lancar, sentra ekonomi semua berjalan dengan aman, lancar," kata dia.

Deddy mengimbau masyarakat, khususnya di Jakarta dan sekitarnya, agar saling menjaga. Menurutnya keamanan, kenyamanan, dan ketertiban adalah milik semua pihak.

"Jadi saling jaga," ujarnya.

Meski sudah kondusif, TNI-Polri melakukan patroli keliling Jakarta. Pantauan IDN Times, patroli dilakukan mulai dari Monas ke arah Semanggi, lalu memutar di kawasan Senayan.

3. Polisi tangkap 1.240 orang yang disebut sebagai perusuh

Kapolda Metro Jaya, Irjen Asep Edi Suheri
Kapolda Metro Jaya, Irjen Asep Edi Suheri ketika menemui mahasiswa yang berunjuk rasa di Gedung Polda Metro Jaya pada Jumat, 29 Agustus 2025. (IDN Times/Santi Dewi)

Sementara, Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri mengungkapkan, sebanyak 1.240 orang ditangkap terkait kericuhan yang terjadi di Jakarta pada Jumat, 30 Agustus 2025. Dia mengatakan, mayoritas dari mereka bukan warga Jakarta, melainkan berasal dari wilayah sekitar, seperti Jawa Barat, Banten, hingga Jawa Tengah.

“Mulai awal kejadian sampai saat ini sudah menangkap sekitar 1.240 ya, yang mana mereka berasal dari wilayah luar Jakarta, ada yang dari Jawa Barat, ada yang dari Jawa, dari Banten,” ujar Asep, usai rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Balai Kota Jakarta.

Asep menambahkan, polisi telah mengantongi identitas sejumlah pelaku yang diduga melakukan perusakan dan penjarahan fasilitas umum.

"Aksi perusakan atau penjarahan sudah kami deteksi. Sudah tinggal tunggu saja, kami akan melakukan upaya tindakan tegas, penangkapan. Mohon doanya semuanya bisa berjalan baik," tutur dia.

Asep menegaskan kepolisian bersama TNI tidak akan ragu bertindak tegas terhadap aksi-aksi anarki.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us