OCCRP Sebut Jokowi Korup, Budi Gunawan: Jangan Berpolemik

Jakarta, IDN Times - Presiden ke-7 RI Joko “Jokowi” Widodo masuk daftar finalis tokoh dunia kategori kejahatan terorganisasi dan korupsi tahun 2024 versi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).
Merespons hal itu, Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menkopolkam) Budi Gunawan mengimbau masyarakat untuk tidak berpolemik dengan isu tersebut.
“Jangan berpolemik kebawa ke sana, yang penting tetap kita jaga kerukunan dan persatuan kita,” kata Budi Gunawan di Kejagung, Kamis (2/1/2025).
Budi menyebut, Presiden Jokowi adalah salah satu anak bangsa terbaik. Oleh karena itu, marwah presiden harus tetap dijaga.
“Kita harus menghargai legacy beliau dan kita harus jaga betul marwah presiden,” ujarnya.
Sebelumnya, OCCRP yang merupakan lembaga independen berfokus pada jurnalisme investigasi terbesar di dunia itu merilis sederet finalis yang masuk ke dalam Person of the Year 2024 untuk kategori kejahatan organisasi dan korupsi.
Jokowi sendiri saat ditanya pendapatnya soal OCCRP tersebut meresponsnya dengan tertawa. Dengan santai mantan Gubernur DKI Jakarta itu justru bertanya balik, apa yang telah dikorupsinya. Jokowi juga meminta untuk membuktikannya.
"Hahaha, ya terkorup itu korup apa? Yang dikorupsi apa, ya dibuktikan, apa?" ujarnya, Selasa (31/12/2024).
Jokowi juga mempertanyakan kriteria yang digunakan oleh OCCRP sehingga dirinya masuk dalam daftar finalis pemimpin dunia terkorup.
"Ya apa, ya apa, budaya apa, apalagi ?" ungkapnya.
Lebih lanjut, Jokowi menegaskan jika saat ini dirinya banyak menerima banyak tuduhan, fitnah, framing jahat tanpa ada bukti yang menyertainya. "Ya sekarang kan banyak sekali fitnah, banyak sekali framing jahat, banyak sekali tuduhan tuduhan tanpa ada bukti, terjadi sekarang ini," jelasnya.
Ditanya soal adanya muatan politik dalam nominasi tersebut, Jokowi meminta kembali kepada awak media untuk mempertanyakan ke pihak yang bersangkutan. Menurutnya, saat ini orang bisa saja menggunakan berbagai kendaraan untuk membuat framing jahat kepada orang lain yang tidak disukainya.
"Ya ditanyakan saja, tanyakan saja, hahaha. Orang bisa memakai kendaraan apapun lah, bisa pakai NGO (Non Governmental Organization), bisa pakai partai, bisa pakai ormas atau menuduh untuk membuat framing jahat, membuat tuduhan jahat seperti itu," pungkasnya.