Istana Sebut Hadiah Erdogan untuk Negara, KPK: Tetap Perlu Dilaporkan

- Istana membantah hadiah Erdogan untuk Prabowo adalah pribadi
- KPK tetap meminta laporan terkait pemberian mobil dan guci
- Deputi Bidang Protokol menegaskan mobil listrik diberikan untuk Indonesia, bukan pribadi
Jakarta, IDN Times - Istana membantah hadiah yang diberikan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk pribadi Presiden Prabowo Subianto. Meski begitu, Komisi Pemberanatsan Korupsi (KPK) tetap meminta pemberian hadiah berupa mobil dan guci itu dilaporkan.
"Intinya tetap perlu dilaporkan," ujar anggota Tim Juru Bicara KPK Budi Prasetyo, Selasa (18/2/2025).
1. KPK akan berkoordinasi

Budi mengatakan, KPK akan berkoordinasi dengan pihak terkait. Nantinya, dalam laporan yang disampaikan ke KPK harus diberi keterangan lebih detail.
"Hal ini akan dikoordinasikan. Mengingat penerimaan tersebut perlu dilaporkan untuk dilakukan analisis lebih lanjut," ujarnya.
"Dalam pelaporan penerimaan gratifikasi dapat dilengkapi keterangan, maksud, ataupun peruntukannya," imbuh dia.
2. Istana bantah hadiah Erdogan untuk Prabowo pribadi

Sebelumnya, Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, menegaskan mobil listrik yang diberikan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ke Presiden Prabowo Subianto bukan untuk pribadi. Menurutnya, mobil listrik itu diberikan untuk Indonesia.
"Tentu saja untuk negara, bukan pribadi," ujar Yusuf kepada jurnalis, Kamis (13/2/2025).
3. Erdogan berikan Prabowo guci dan mobil

Diketahui, Erdogan memberikan guci warna putih dengan ornamen bunga merah muda. Selain itu, Erdogan juga memberikan Prabowo mobil listrik Togg T10X.
Di sisi lain, Prabowo juga memberikan cendera mata kepada Presiden Turki Tayyip Recep Erdogan berupa keris dan senapan serbu berkaliber 5,56 x 46 mm, dengan tipe SS2-V4A2 buatan PT Pindad.
Sementara, keris yang diberikan ke Erdogan bernama Balinese Gegodohan. Keris bergagang gerantim itu terbuat dari perak dibalut dengan emas dan permata rubi.