Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kali Ciliwung Meluap, Ini Titik Banjir di Jakarta Timur dan Selatan

Ilustrasi normalisasi Sungai Ciliwung kawasan Kampung Melayu, Jakarta. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Ilustrasi normalisasi Sungai Ciliwung kawasan Kampung Melayu, Jakarta. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Jakarta, IDN Times - Hujan deras yang mengguyur Kota Jakarta mengakibatkan Kali Ciliwung meluap. Sejumlah wilayah di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan pun tergenang banjir. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta menyebutkan, banjir pada dua wilayah tersebut terhitung terjadi sejak Minggu (11/11) pukul 16.30 WIB hingga Senin (12/11) pukul 01.00 WIB. 

"Update info kejadian banjir di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan 12 November sampai dengan pukul 06.00 WIB, mayoritas berasal dari luapan Kali Ciliwung," demikian dikutip dalam media sosial BPBD DKI Jakarta di Jakarta. 

1. Titik banjir Jakarta Timur

(Banjir di Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur) Twitter/@BPBDJakarta
(Banjir di Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur) Twitter/@BPBDJakarta

Di wilayah Jakarta Timur, titik banjir tertinggi terjadi di RW 04 dan RW 05 Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara dengan ketinggian air mencapai 50 sentimeter hingga satu meter. Banjir tersebut terjadi pada rentang waktu pukul 02.00-06.00 WIB, dan dalam kondisi belum surut. 

Kemudian titik banjir tertinggi kedua terjadi di wilayah RW 13 Kelurahan Cipinang Muara Kecamatan Jatinegara dengan ketinggian air 60-80 sentimeter. Kondisi banjir tersebut terjadi pada rentang waktu Minggu pukul 21.00 WIB hingga Senin pukul 06.00 WIB. Penyebabnya berasal dari Kali Sunter, dan banjir dalam status belum surut. 

Sementara di Kelurahan Cawang Kecamatan Kramat Jati dan Kelurahan Cipinang Melayu Kecamatan Makasar, banjir terjadi paling tinggi sekitar 50 sentimeter dan dinyatakan sudah surut. 

2. Titik banjir Jakarta Selatan

Ilustrasi (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Ilustrasi (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Selanjutnya di wilayah Jakarta Selatan terjadi di Kelurahan Pejaten Timur Kecamatan Pasar Minggu, tinggi air mencapai 30 sentimeter pada pukul 02.00 WIB. Banjir tersebut masih disebabkan luapan Kali Ciliwung, dan sudah surut sekitar pukul 04.00 WIB. 

BPBD DKI Jakarta pada Februari 2018 merilis sejumlah daerah yang berpotensi terkena banjir, diantaranya Kelurahan Pejaten Timur, Rawajati, Pengadegan, Pondok Labu, Lenteng Agung, Srengseng Sawah, Kebon Baru dan Manggarai. 

Dari delapan titik itu, kantong pengungsi di Jakarta Selatan masih terpusat di Puskesmas Rawajati dan SDN 05 Rawajati. 

3. Penataan tali air

ANTARA FOTO/Rahmad
ANTARA FOTO/Rahmad

Pemerintah Kota Jakarta Selatan terus menata serta membersihkan saluran air untuk mencegah banjir dan genangan air saat musim hujan. 

"Kita tentu tidak berharap ada banjir. Harapannya, musim hujan justru membawa berkah," kata Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali, seperti dikutip dari Antara. 

Antisipasi banjir tetap harus dilakukan. Salah satunya dengan menata dan membersihkan tali-tali air di wilayah Jakarta Selatan. 

Sejalan dengan penataan tali air, pihaknya juga berupaya memperbanyak pembebasan lahan untuk pembuatan waduk. 

"Itu (pembebasan lahan) yang sifatnya penting dan melindungi (kepentingan) warga, tidak pernah berhenti. Ada yang kurang (penampungan air), misalnya, kita tambah," kata Marullah. 

Di samping tali air, Marullah juga menyatakan bahwa pihaknya berencana menambah kantong pengungsi di sejumlah wilayah yang berpotensi diluapi air. 

"Sejauh ini memang satu yang siap (di Rawajati), tetapi kita lihat lagi, mungkin akan ditambah kantong pengungsi," kata Marullah. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us