Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kapolri Diminta Naikkan Pangkat Polisi Korban Demo, Pakar: Berlebihan

-
Ilustrasi polisi melakukan penanganan massa unjuk rasa. (IDN Times/Prayugo Utomo)
Intinya sih...
  • Pakar mengkritik keras tindakan Prabowo yang dianggap berlebihan dalam mengapresiasi kinerja polisi
  • Prabowo diminta untuk mempertimbangkan mencopot Kapolri karena polisi tidak dapat disebut berjasa dalam situasi demo yang ricuh.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion, Dedi Kurnia Syah mengkritik keras Presiden RI Prabowo Subianto yang meminta supaya belasan polisi terluka saat mengamankan aksi demo dinaikkan pangkatnya.

Menurut dia, Prabowo berlebihan dalam hal mengapresiasi kinerja. Ia juga menyayangkan ketika polisi keliru bertindak tidak penah disanksi. Sebaliknya, ketika mereka ikut menjadi korban seolah sudah sangat berjasa.

Ia menilai, tindakan seperti ini perlu dikoreksi. Padahal, polisi melakukan pengamanan telah menjadi perintah undang-undang (UU).

"Prabowo berlebihan dalam hal mengapresiasi kinerja, memang perintah UU bahwa polisi lakukan pengamanan, penegakan hukum," kata Dedy saat dihubungi, Senin (1/9/2025).

1. Harusnya pertimbangkan mencopot Kapolri

-
Ilustrasi polisi melakukan penanganan massa unjuk rasa. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Dalam situasi semacam ini, kata dia, polisi tidak dapat disebut berjasa karena secara kolektif gagal menghalau kerusuhan. Bahkan dalam situasi tertentu, polisi terbukti melakukan kekerasan dan pelanggaran.

Sebaliknya, dia mengatakan, Prabowo harusnya justru mengevaluasi Polri, termasuk menimbang pergantian Kapolri segera.

"Prabowo justru harus mengevaluasi Polri, termasuk menimbang pergantian Kapolri dalam waktu secepatnya," kata dia.

2. Kapolri diperintahkan naikkan pangkat polisi terluka saat demo

WhatsApp Image 2025-09-01 at 16.34.03.jpeg
Presiden Prabowo Subianto menjenguk belasan anggota polisi yang terluka saat menjaga demo berujung ricuh di RS Polri, Jakarta pada Senin (1/8/2025). (IDN Times/ Ilman Nafian)

Presiden Prabowo Subianto telah menjenguk belasan anggota polisi yang terluka saat menjaga demo berujung ricuh di RS Polri, Jakarta, Senin (1/8/2025).

"Saya hari ini merasa terpanggil harus nengok petugas-petugas kita, prajurit-prajurit kepolisian yang cedera. Selama Ini ada lebih 43 yang cedera, sebagian besar sudah pulang, sekarang masih ada 14 anggota dan tiga masyarakat," ujar Prabowo.

Dalam kesempatan itu, Prabowo memerintahkan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit untuk menaikkan pangkat anggota polisi tang terluka. Selain itu, Prabowo juga meminta mereka untuk diberikan kesempatan sekolah.

"Saya sampaikan ke Kapolri, saya minta semua petugas dinaikkan pangkat luar biasa karena bertugas di lapangan, membela negara, membela rakyat, menghadapi anarkis-anarkis. Kalau demonstran murni yang baik justru oleh aparat dilindungi," kata dia.

3. Polisi terluka serius sampai operasi ginjal

WhatsApp Image 2025-08-07 at 12.33.54 (1).jpeg
Presiden Prabowo Subianto (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Prabowo mengatakan, sejumlah anggota polisi terluka serius, ada yang harus menjalani operasi hingga ginjalnya rusak.

"Yang lain ada yang kena, saya sudah tengok 13 di atas, ada yang berat kepalanya, sampai harus operasi. Operasi apa tuh namanya, tempurung, kepala diganti sama titanium, ada yang tangannya putus dan sebagainya, alhamdulillah dapat disambung lagi," kata dia.

"Ini saya mau nengok yang paling parah, ginjalnya diinjek-injek sampe rusak. Jadi beliau sekarang harus dicuci darah," sambungnya.

Prabowo kemudian memerintahkan agar dokter mencari transplantasi ginjal.

"Saya tidak tahu, tapi kalau perlu kita cari transplantasi, kalau tidak bisa diperbaiki ginjal ini sangat berat," ujar dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us