Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kemenbud Minta Pemuda Adat Perkuat Nilai Budaya di Tengah Digitalisasi

Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha, Kamis (22/5/2025). IDN Times/Ashrawi Muin
Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha, Kamis (22/5/2025). IDN Times/Ashrawi Muin
Intinya sih...
  • Kemenbud tekankan pentingnya penguatan nilai adat di era digitalisasi
  • Kementerian Kebudayaan gelar Jambore Pemuda Adat 2025 di Bali
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha, mengatakan, pemuda adat harus memperkuat nilai budaya di tengah derasnya modernisasi digital. Dia mengatakan, kegiatan Jambore Pemuda Adat penting sebagai ruang penguatan kapasitas dan pertukaran pengetahuan budaya.

“Kita berharap setalah kegiatan ini para peserta dapatkan ilmu dan wawasan baru, bagaimana penguatan kapasitas dan pertukaran pengetahuan budaya, seperti ritual adat sebagai ruang sakral pendidikan nilai dan simbol keberlanjutan budaya antargenerasi,” kata Giring, Senin (24/11/2025).

1. Kemenbud gelar Jambore Pemuda Adat 2025

Jambore Pemuda Adat 2025
Jambore Pemuda Adat 2025 yang digelar Kementerian Kebudayaan melalui Direktorat Bina Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat bersama Direktorat Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi (Dok. Kemenbud)

Jambore Pemuda Adat 2025 yang digelar Kementerian Kebudayaan melalui Direktorat Bina Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat bersama Direktorat Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi berlangsung pada 21–24 November, di Desa Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali.

Acara diikuti 500 peserta dari 22 desa adat, terdiri dari pemuda adat, pemangku adat, Majelis Desa Adat, komunitas budaya, lembaga adat, serta pemerintah daerah.

2. Jambore sebagai bekal pemuda adat hadapi perubahan zaman

Jambore Pemuda Adat 2025
Jambore Pemuda Adat 2025 yang digelar Kementerian Kebudayaan melalui Direktorat Bina Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat bersama Direktorat Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi (Dok. Kemenbud)

Kegiatan dibuka oleh Giring dan ditutup Dirjen Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Restu Gunawan. Dalam penutupan, Restu menegaskan urgensi kegiatan tersebut sebagai proses membekali generasi muda menghadapi perubahan zaman.

“Pemuda adat berperan penting dalam keberlanjutan denyut nadi kehidupan budaya bangsa. Sejak dulu para pemuda telah banyak berkiprah dalam sejarah perjuangan dan berbagai momentum perubahan di negara ini,” kata dia.

3. Tantangan bonus demografi dan disrupsi teknologi

Wamen Giring Ganesha saat menutup gelaran Festival Budaya Spiritual di Tulungagung. IDN Times/ Bramanta Pamungkas
Wamen Giring Ganesha saat menutup gelaran Festival Budaya Spiritual di Tulungagung. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Restu menyoroti tantangan bonus demografi serta disrupsi teknologi informasi. Perubahan ini perlu disikapi secara strategis oleh generasi muda adat selaku pewaris nilai budaya dan tradisi.

"Pemuda adat harus mampu bertransformasi ditengah perkembangan zaman dengan tetap berpijak pada identitas dan karakteristik budayanya,” kata dia.

Dia menilai, kegiatan Jambore dapat mendorong peningkatan kualitas SDM kebudayaan.

“Melalui kegiatan yang sudah berlangsung diharapkan tercipta ruang inovasi dan kolaborasi untuk mendorong adanya pertemuan ide-ide kreatif lahirnya ekspresi budaya yang tetap berpijak pada kearifan lokal,” ujar dia.

Restu berharap sinergi antarlembaga dalam pemberdayaan pemuda adat terus berjalan agar perannya sebagai agen of continuity, agen of cultural innovation, dan digital actor dapat berlangsung dalam menjaga budaya dan lanskap geopark Gunung Batur.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us

Latest in News

See More

Siapa Haytham Ali Tabatabai? Komandan Hizbullah yang Dibunuh Israel

24 Nov 2025, 22:27 WIBNews