Kemensos dan Pemda Tangani Krisis Pangan di Suku Mausu Ane

Jakarta, IDN Times - Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham mengatakan saat ini pemerintah masih fokus pada penanganan tanggap darurat krisis pangan warga Suku Mausu Ane, Negeri Maneo Rendah, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, sehingga belum diputuskan tentang relokasi mereka.
"Belum ada keputusan relokasi karena masih dalam masa tanggap darurat. Kita atasi dulu tanggap darurat yang kelaparan itu, nanti tentu kita membicarakan dan ambil keputusan bagaimana cara mengatasi dalam jangka panjang," kata Mensos di Bogor, seperti dilansir kantor berita Antara Rabu (1/8).
1. Kemensos masih fokus bantuan tanggap darurat

Mensos mengatakan, saat ini bantuan tanggap darurat berupa logistik untuk Suku Mausu Ane sudah didistribusikan berupa beras dan lainnya. Bantuan tersebut berupa satu ton beras, 190 lembar matras, 270 lembar selimut, 35 paket mainan untuk anak-anak, 60 paket untuk lansia, 45 paket perlengkapan bayi, 90 paket lauk pauk, peralatan dan perlengkapan memasak, 45 unit tenda gulung.
Selain itu, Kemensos juga menerjunkan tim untuk mengidentifikasi warga yang sakit, mendata keluarga korban meninggal, menyusun kronologi kejadian, menyalurkan bantuan logistik, serta mengidentifikasi kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang mereka.
Tim Kemensos sebanyak tujuh orang terdiri dari beberapa unit kerja yakni Komunitas Adat Terpencil (KAT), Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial, dan Pusat Penyuluhan Sosial.
Ditambah juga personel dari Dinas Sosial Provinsi Maluku, Dinas Sosial Kabupaten Maluku Tengah, serta Taruna Siaga Bencana (Tagana).
2. Pemerintah pusat dan daerah menangani krisis di Suku Mausu Ane

Idrus menjelaskan tim telah bergerak sejak pekan lalu, setelah pemberitaan tentang krisis pangan tersebut tersebar luas di media massa. Tim bergerak dari Posko Terpadu Penanganan Wabah Kelaparan di Desa Morokai menuju titik kumpul sementara warga Maneo.
Selain tim Kemensos, juga turut dalam rombongan adalah personel dari TNI, Polri, BPBD Maluku, berbagai unsur relawan, serta Kepala Desa Morokai yang bertindak sebagai penerjemah bahasa lokal setempat.
Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat mengatakan, setelah bantuan jangka pendek didistribusikan, selanjutnya pada jangka menengah Kemensos akan memberikan santunan bagi anggota keluarga yang meninggal.
Tim Kemensos juga akan mengidentifikasi jumlah mereka untuk mendapatkan bantuan pangan tanggap darurat selama tiga bulan, berupa makanan pokok.
Sementara untuk jangka panjang, Kemensos melakukan penjajakan terhadap pelaksanaan Program Pemberdayaan KAT yang sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi warga.
3. Sulitnya menembus permukiman Suku Mausu Ane

Jalan menuju lokasi permukiman suku Mausu Ane ditempuh menggunakan kendaraan kabin ganda, melewati medan yang terjal, jalanan tanah dan sungai setinggi sekitar setengah meter.
Desa Morokai merupakan desa terdekat dengan lokasi permukiman warga Negeri Maneo Rendah. Posko Terpadu yang didirikan di desa itu merupakan pusat koordinasi lintas sektor, sekaligus titik menurunkan berbagai bantuan untuk disalurkan ke warga Maneo.
Dari Desa Morokai menuju ke titik kumpul memerlukan waktu tempuh tiga jam perjalanan menggunakan kendaraan roda empat. Sementara, dari titik kumpul menuju ke permukiman warga Negeri Maneo Rendah, memerlukan waktu tempuh dua hari satu malam, yang ditempuh dengan berjalan kaki.
Gak mudah ya ternyata menjangkau suku Mausu Ane. Kita doakan guys, semoga mereka tertangani dengan baik agar tidak ada lagi kelaparan di sana.