Kepada Ngabalin dan Romy, SBY: Hati-hati Berbicara!

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) rupanya menyoroti pernyataan yang dilontarkan dua politisi pendukung Joko Widodo. Kedua orang itu adalah Ketua Umum PPP Romahurmuziy atau yang akrab disapa Romy dan Juru Bicara Istana Ali Mochtar Ngabalin.
Tak segan-segan, SBY memperingatkan keduanya untuk berhati-hati dalam berucap, terutama jika pernyataannya tak berdasar dan tidak memiliki data yang kuat.
1. SBY minta Romy untuk hati-hati mengeluarkan pernyataan

Sebelumnya, SBY menjelaskan tentang alasan kenapa Partai Demokrat tidak mengambil langkah bergabung dengan koalisi Jokowi. Menurut SBY, terdapat banyak hambatan dan rintangan menuju koalisi tersebut.
Kemudian, SBY pun menepis pernyataan dari Romy yang mengatakan bahwa Demokrat tak jadi bergabung dengan koalisi lantaran tidak mendapatkan jatah kursi cawapres Jokowi. Ia pun membantah keras pernyataan tersebut.
"Seolah-olah SBY tidak jadi berkoalisi dengan Jokowi lantaran yang ditawarkan sebagai cawapres, tidak diwadahi, salah. Saya berharap Bung Romy hati-hati dalam mengeluarkan statement," ujar SBY di kediamannya, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu malam (25/7).
"Tidak baik bagi pemimpin dan politisi, statement yang tanpa dasar dan tidak kuat. Bung Romy sahabat saya, sehingga saya tetap menjalin persahabatan tetapi harus tetap mengatakan, harap hati-hati untuk mengeluarkan statement seperti itu," tambahnya.
2. SBY meminta Ngabalin juga hati-hati dalam berbicara

Selain Romy, tokoh politik lainnya yang diberi peringatan SBY dalam mengeluarkan pernyataan adalah Ali Mochtar Ngabalin. Sebelumnya, Ngabali sempat melontarkan kritik tentang pertemuan Prabowo dan SBY. Menurut Ngabalin, Demokrat dianggap pergi tanpa izin, padahal telah diberi jatah menteri oleh Jokowi.
Mendengar pernyataan dari Ngabalin tersebut, SBY pun membantah dan mengatakan, dia tidak perlu meminta izin, karena Demokrat belum masuk ke dalam koalisi Jokowi.
"Saya tidak harus izin sama beliau (Jokowi). SBY bukan bawahan Jokowi. Partai Demokrat bukan koalisinya Pak Jokowi. Kami saling hormat, menghormati. Kalau itu keluar dari Ngabalin, hati-hati juga berbicara," kata SBY tegas.
3. Hambatan bukan berada di Jokowi

Lalu, SBY pun menegaskan kembali bahwa alasan Demokrat tidak bergabung ke dalam koalisi petahana, bukan karena Jokowi. Melainkan karena faktor-faktor lain.
"Begini, saya tidak mengatakan hambatan ini saya dengan Pak Jokowi. Tapi ada hambatan dalam berkoalisi. Bukan dengan Pak Jokowi. Insya Allah hubungan saya dengan Pak Jokowi baik. Beliau presiden kita," ucap SBY.
Ia pun meminta agar publik tidak menyimpulkan bahwa seolah-olah hambatan ada di Jokowi. Dia pun membantah hal itu. "Tetapi jangan mensimplifikasi, mereduksi, dan kemudian menggeser persoalan, seolah-olah hambatan itu saya dengan Pak Jokowi. Tidak ada," sambungnya.