Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ketua Komisi X DPR RI: Pendidikan Tidak Selalu Harus Berubah

Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, di acara Semangat Awal Tahun 2025 by IDN Times. (IDN Times/Tata Firza)
Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, di acara Semangat Awal Tahun 2025 by IDN Times. (IDN Times/Tata Firza)

Jakarta, IDN Times - Kurikulum pendidikan Indonesia yang kerap kali berubah-ubah dan sering menuai pro- kontra. Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, mengatakan, perubahan-perubahan pada pendidikan harus tetap didasari praktik-praktik baik, bukan sekadar pergantian kebijakan yang bersifat simbolis.

Hal itu ia sampaikan dalam acara Semangat Awal Tahun 2025 by IDN Times, yang diadakan di kantor pusat IDN di Jakarta, Kamis (16/1/2025).

Menurut Hetifah, inovasi dalam dunia pendidikan memang diperlukan, tetapi bukan berarti semua aspek yang telah berjalan baik di masa lalu harus diubah.

“Saya juga tidak ingin kurikulum itu dalam 30 tahun terus-terusan seperti itu. Jadi, tidak apa-apa ada inovasi, tetapi best practice atau pun praktik-praktik baik yang sudah ada di periode-periode sebelumnya, apalagi jika ada hasil kajian yang bagus, sebaiknya dilanjutkan,” kata dia.

Hetifah juga menekankan pentingnya melakukan penyempurnaan dan pengembangan berdasarkan hasil kajian mendalam. Menurutnya, perubahan yang dilakukan demi sesuatu yang berbeda tanpa alasan kuat justru dapat menimbulkan ketidakpastian.

“Tidak usah demi sesuatu yang berbeda, kita harus ganti segala sesuatunya. Tetapi kalau misalnya itu sifatnya penyempurnaan atau pengembangan, itu memang wajib,” kata Hetifah.

Ia juga mengingatkan pentingnya membangun komunikasi politik yang baik untuk menjelaskan perubahan kebijakan pendidikan kepada masyarakat. Menurut dia, ini penting agar masyarakat tidak beranggapan bahwa pergantian kebijakan semata-mata disebabkan oleh perubahan pemerintahan.

“Komunikasi politik juga harus dibangun supaya masyarakat itu tidak menuduh bahwa ini gantinya itu karena ganti pemerintahan,” tambah dia.

Pernyataan ini menunjukkan bahwa perubahan dalam sistem pendidikan harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan berdasarkan kajian mendalam. Dengan begitu, dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi generasi mendatang.

Program “Semangat Awal Tahun 2025” sebagai forum untuk menjembatani pemahaman akan program unggulan pemerintah yang perlu diketahui secara luas oleh masyarakat, terutama kalangan milenial dan genZ.

Dilaksanakan selama dua hari pada Rabu dan Kamis, 15-16 Januari 2025, bertempat di The Plaza, Amphitheatre di Lantai 3 Kantor Pusat IDN Times dan Menara Global, Jalan Jendral Gatot Subroto Kav 27, Jakarta 12950. Setiap sesi akan dihadiri 150-an peserta, future leaders, anak muda.

Penyelenggaraan program ini bersamaan dengan sekitar 100 hari kerja Kabinet Merah Putih, sehingga diharapkan bisa menjadi forum informasi kepada publik, sebagaimana yang dipesankan oleh Presiden Prabowo Subianto kepada anggota kabinetnya dalam Hambalang Retreat, pentingnya komunikasi publik akan program pemerintah.

Program “Semangat Awal Tahun 2025” dilakukan dalam bentuk delapan sesi talkshow yang menghadirkan pembicara sektor pemerintah, swasta dan publik/akademisi. Delapan sesi tersebut: Navigasi Ekonomi Global 2025, Kemandirian Pangan Bukan Sebatas Angan, Investasi Berkelanjutan untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Masa Depan Industri Digital dan Kreatif, Energi Berkelanjutan untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Transformasi Kesehatan, Arah Baru Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, dan Kepemimpinan Muda dan Inovasi Dorong Pertumbuhan Ekonomi.

Pada akhir kegiatan akan disampaikan award “Inspiring News Maker of The Year 2024” di berbagai bidang, serta “Climate Warrior Award” untuk 10 anak muda.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us