KKB Kembali Bunuh 6 Pendulang Emas di Yahukimo Papua

- KKB menyerang pendulang emas di Yahukimo, Papua Pegunungan, menyebabkan enam orang meninggal dunia.
- Juru Bicara TPNPB mengklaim anggota TNI yang menyamar sebagai pendulang emas ilegal menjadi target penyerangan.
Jakarta, IDN Times - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali menyerang pendulang emas di Yahukimo, Papua Pegunungan. Akibatnya, enam orang meninggal dunia.
Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Sebby Sambom, mengatakan, satu orang diserang di Kali Merah dan lima lainnya di Kali Kabur.
“Kami menyatakan bahwa pendulang emas, PNS, guru-guru dan tenaga kesehatan yang berada di wilayah konflik bersenjata di tanah Papua adalah bagian dari militer pemerintah Indonesia,” kata Sebby kepada IDN Times, Minggu (12/4/2025).
1. KKB sebut korban anggota TNI yang menyamar

Sebby mengatakan, satu orang yang diserang di Kali Merah dilakukan Kodap XVI Yahukimo yang dipimpin Semut Sobolim. Penyerangan dilakukan pada Rabu (9/4/2025).
“Berhasil melakukan pembunuhan terhadap satu anggota TNI yang menyamar sebagai pendulang emas ilegal di Kali Merah, Korowai, Yahukimo,” kata Sebby.
2. Lima korban dibunuh di Kali Kabur

Sementara itu, penyerangan terhadap lima pendulang emas di Kali Kabur dilakukan pada hari yang sama. Penyerangan dilakukan oleh Kodap XVI Yahukimo, pimpinan Mayor Yosua Sobolim.
“Berhasil melakukan pembunuhan terhadap lima orang pasukan militer Indonesia yang bekerja sebagai penambang emas ilegal di Kali Kabur,“ ujar Sebby.
3. 17 orang pendulang emas di Yahukimo tewas

Sebelumnya, KKB menyerang 11 pendulang emas di lokasi 22 dan Muara Kum, Yahukimo pada Minggu (6/4/2025). Akibatnya, 11 orang tewas dan dua disandera.
"Saat ini korban MD (meninggal dunia) yang teridentifikasi ada 11 orang, 2 orang masih disandera, 8 orang terpisah dari rombongan dan belum ditemukan dan 35 mengungsi di kampung Mabul," ujar Humas Satgas Damai Cartenz, Kombes Yusuf Sutejo.
Hingga kini total terdapat 17 pendulang emas yang dibunuh KKB.
Sementara itu, Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Candra Kurniawan membantah klaim KKB bahwa 17 korban tewas merupakan anggota TNI.
"Pemberitaan hoaks bahwa korban adalah prajurit TNI, itu propaganda sengaja disebar oleh gerombolan OPM dan simpatisannya," ujar Candra.
"Semua itu alasan yang dicari-cari oleh gerombolan OPM untuk mencari pembenaran aksinya untuk membunuh warga sipil dan sejatinya OPM adalah biadab sebagai penjahat kemanusiaan," ucap dia.