Kemensos Serahkan Santunan ke Ahli Waris Korban Tewas Serangan KKB

- Kemensos berikan santunan Rp15 juta ke ahli waris korban KKB di Yalimo dan Yahukimo
- Santunan diberikan kepada dua ahli waris korban di Sulawesi Selatan, sementara satu korban dari Flores Timur masih menunggu surat pernyataan ahli waris
Jakarta, IDN Times - Serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo pada 10 Januari 2025 dan di Distrik Anggruk, Yahukimo pada 21 Maret 2025 mengakibatkan tiga orang meninggal dunia.
Kemensos telah memberikan santunan kepada dua ahli waris korban penyerangan di Kabupaten Yalimo. Dua korban berasal dari Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Santunan telah diberikan pada 22 Maret 2025 di kantor Wali kota Palopo, Sulawesi Selatan.
"Santunan sebesar Rp15 juta sudah diserahkan ke keluarga masing-masing," kata Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial dan Non-Alam, Adrianus Alla melalui keterangan tertulis, Minggu (30/3/2025).
1. Satu korban asal Glores

Adapun pada penyerangan KKB di Distrik Anggruk terdapat satu korban meninggal dunia asal Flores Timur. Adrianus mengatakan saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan dinas sosial untuk menyiapkan surat pernyataan ahli waris yang berhak.
"Kemensos akan menindaklanjuti pemberian santunan sebesar Rp15 juta," kata Adrianus.
2. Kemensos akan serahkan bantuan ke rumah ahli waris

Ia mengatakan, penyerahan santunan korban meninggal dunia adalah Flores Fimur akan diberikan setelah libur Idul Fitri 2025.
"Kemensos akan langsung berkunjung ke rumah ahli waris korban," ucapnya
3. Personel Satgas Gakkum Operasi Damai Cartenz 2025 lakukan olah TKP

Sementara Personel Satgas Gakkum Operasi Damai Cartenz 2025 melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) atas insiden penyerangan terhadap guru honorer dan tenaga kesehatan serta pembakaran fasilitas publik di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua pegunungan, Senin (24/3/2025).
Kegiatan olah TKP dilakukan di tiga lokasi utama yakni kompleks perumahan guru SD Advent Anggruk, gedung RS Efata Angguruk, dan sekolah tempat pengrusakan ruang kelas.
Kaops Damai Cartenz 2025, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, menjelaskan olah TKP merupakan bagian penting dari proses penyidikan berbasis Scientific Crime Investigation untuk mengungkap kebenaran peristiwa pidana.
"Olah tempat kejadian perkara dilaksanakan untuk membuat terang suatu peristiwa pidana sebagai bagian dari Scientific Crime Investigation, sehingga kami dapat mengumpulkan barang bukti, keterangan saksi di lapangan, untuk dapat mengetahui bagaimana peristiwanya dan siapa pelaku. Dari olah TKP ini nantinya akan menjadi dasar pembuktian dalam proses penyidikan selanjutnya," ujar Faizal.
Dari hasil olah TKP, diketahui bahwa kejadian itu berlangsung selama dua hari berturut-turut, yakni Jumat (21/3/2025) dan Sabtu (22/3/2025).
Dikatakan pada saat itu para pelaku yang berjumlah sekitar 15 orang menyerang guru-guru honorer menggunakan senjata tajam.Mereka menganiaya dan membunuh seorang guru bernama Rosalia Rerek Sogen.
Faizal menyebut korban meninggal dunia ditemukan dengan sejumlah luka parah di tubuh, di antaranya luka robek di leher, luka tusuk di pinggang, dan patah tulang terbuka di tangan.Sementara itu, tujuh korban lainnya mengalami luka berat dan ringan akibat penganiayaan menggunakan senjata tajam.