Korban Keracunan MBG di Bekasi Dipastikan Dapat Pelayanan Baik RS

- Seluruh biaya perawatan ditanggung Pemkot Bekasi
- Ada 12 siswa yang keracunan setelah mengonsumsi MBG
Bekasi, IDN Times - Pemerintah Kota Bekasi memastikan enam siswa SDN Kota Baru III yang menjadi korban keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) mendapatkan pelayanan medis yang baik.
Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, mengatakan, enam siswa tersebut harus menjalani perawatan medis di RS Ananda, Bekasi setelah mengonsumsi MBG pada Kamis (2/10/2025).
"Ya, hari ini saya menemui anak-anak yang terkena keracunan sedang diperiksa di Rumah Sakit Ananda. Saya ingin memastikan bahwa mereka dilayani pengobatan yang baik sehingga tidak terjadi apa-apa yang tidak diinginkan," kata Tri.
1. Seluruh biaya ditanggung Pemkot Bekasi

Tri mengatakan, dirinya merasa prihatin dengan adanya musibah keracunan tersebut. Dia juga memastikan seluruh biaya perawatan medis ditanggung hingga korban dapat kembali beraktivitas.
“Saya turut prihatin atas kejadian ini. Alhamdulillah kondisi para siswa sudah dalam penanganan tim medis dan mulai membaik. Saya pastikan seluruh biaya perawatan ditanggung hingga mereka benar-benar pulih,” kata Tri.
Tri mengatakan, pihaknya akan segera melakukan evaluasi terhadap penyedia makanan MBG, termasuk uji sampel makanan agar kasus serupa tidak terulang kembali.
“Program Makanan Bergizi Gratis ini adalah ikhtiar baik untuk menyehatkan generasi kita. Karena itu, keamanan, kebersihan, dan kualitas makanan akan menjadi prioritas utama. Saya minta seluruh jajaran terkait untuk memperketat pengawasan,” kata dia.
2. Ada 12 siswa yang keracunan

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Bekasi, Satia Sriwijayanti, mengatakan, terdapat 12 siswa SDN Kota Baru III, Kota Bekasi yang diduga keracunan setelah mengonsumsi MBG pada Kamis (2/10/2025).
Satia mengatakan, enam dari 12 siswa yang diduga keracunan MBG harus mendapatkan perawatan di RS Ananda, Bekasi. Sementara enam anak lainnya sudah dapat dipulangkan setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim kesehatan puskesmas.
"Jadi memang tadi ada 12 yang terduga, yang enam sih kondisi aman ya di sekolah. Yang enam tadi dibawa ke rumah sakit," kata dia, Kamis.
3. Empat anak jalani perawatan intensif

Satia mengatakan, dua di antara enam siswa yang dibawa ke rumah sakit sudah diperbolehkan pulang. Namun, empat sisanya masih harus menjalani perawatan intensif.
"Nah tinggal empat, ya. Kalau menurut informasi dokter memang hanya vomitus (muntah-muntah) saja, jadi ada reaksi muntah, gitu kan ya. Tapi suhu baik, karena muntah tentunya lemas," kata dia.
Dia mengatakan, pihak rumah sakit juga telah mengambil sampel darah untuk pemeriksaan laboratorium.
"Yang lain kondisinya aman, pemeriksaan laboratorium untuk anak-anak juga semuanya aman, hanya ada satu yang sel darah putihnya agak meningkat sedikit," kata dia.