KPK Usut Pengadaan Lateks di Kementan Terkait Pencucian Uang SYL
- KPK mengusut proses pengadaan lateks di Kementerian Pertanian terkait kasus pencucian uang mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo
- Kepala TU Direktorat Sayuran Kementan, Yana Mulyana Indriyana, diperiksa terkait proses pengadaan asam formiat (lateks) di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan
- Syahrul Yasin Limpo ditetapkan sebagai tersangka pencucian uang dan telah dijebloskan ke Lapas Sukamiskin dengan hukuman 12 tahun penjara, denda Rp500 juta, dan pembayaran Rp44.269.777.204 serta 30 dolar AS
Jakarta, IDN Times - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut proses pengadaan lateks di Kementerian Pertanian. Hal itu didalami KPK saat memeriksa saksi dalam kasus pencucian uang mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo
Saksi yang diperiksa adalah Yana Mulyana Indriyana. Ia merupakan Kepala TU Direktorat Sayuran Kementan pada 2023.
1. Pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK
Yana diperiksa di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan. Ia diperiksa pada Kamis, 22 Mei 2025.
"(Diperiksa) terkait proses pengadaan asam formiat (lateks) di Kementan," ujarnya.
2. SYL jadi tersangka pencucian uang
Sebagaimana diketahui, Syahrul Yasin Limpo ditetapkan sebagai tersangka pencucian uang. Sementara penyidikan berjalan, KPK sempat menggeledah sejumlah lokasi.
Salah satu lokasi yang digeledah ada Visi Law di Jakarta Selatan.
3. Syahrul Yasin Limpo dipenjara 12 tahun
Sebelumnya, politikus NasDem itu telah terjerat kasus pemerasan dan gratifikasi di Kementerian Pertanian. Ia pun dijebloskan ke Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat.
Kasus pemerasan dan gratifikasi itu membuatnya dihukum 12 tahun penjara dan denda Rp500 juta. SYL juga dibayar Rp44.269.777.204 serta 30 dolar Amerika Serikat.
