"Lalu, pada Selasa malam 4 November, kami menerima surat resmi hasil tes DNA dari tim kedokteran dan forensik Polri," kata Putu saat konfrensi pers di RS Polri Kramatjati, Jumat (7/11/2025).
Kronologi Penemuan Hingga Identifikasi Kerangka Manusia di Kwitang
Jakarta, IDN Times - Tim Forensik RS Polri Kramat Jati telah berhasil mengidentifikasi dua kerangka yang ditemukan di Gedung Astra Credit Companies (ACC), Kecamatan Kwitang, Jakarta Pusat pada Kamis (30/10/2025) lalu.
Kedua kerangka manusia itu teridentifikasi atas nama Reno Syahputra Dewo (24) dan Muhammad Farhan Hamid (23) yang sempat dikabarkan hilang pasca kerusuhan pada akhir Agustus 2025 lalu.
Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Putu Cholis Aryana menjelaskan, kronologi pelaporan orang hilang, penemuan kerangka hingga proses identifikasi kedua kerangka tersebut.
Putu menjelaskan, pada 2 hingga 10 September 2025, Polda Metro Jaya mengonfirmasi 40 dari 44 orang yang hilang akibat kericuhan pada akhir Agustus. Keempat nama itu yakni Eko Purnomo, Bima Permana Putra, Reno Syahputra Dewo dan Muhammad Farhan Hamid.
1. Fokus cari empat orang yang hilang
Pada 12 September 2025, Polda Metro Jaya fokus mencari empat orang yang hilang dan bekerja sama dengan Korban Tindak Kekerasan (KontraS). Beberapa hari kemudian, polisi menemukan Eko di wilayah Kalimantan Tengah dan Bima, Jawa Timur.
Selanjutnya, pada 19 September 2025, Puslabfor Bareskrim Polri melakukan olah TKP gedung ACC untuk mengetahui penyebab kebakaran. Namun, saat itu polisi tidak menemukan adanya dua kerangka manusia.
Dari hasil penyelidikan, ponsel milik Farhan telah digadaikan sebelum kericuhan di Kwitang. Reno dan Farhan juga diketahui terakhir kali terlihat di Kwitang pada akhir Agustus 2025.
2. Kerangka ditemukan saat dilakukan pengecekan gedung
Selanjutnya, pada 30 Oktober 2025, Tim Inspeksi PT QIES, yang merupakan vendor, sedang melakukan pengecekan untuk mengetahui layak atau tidaknya gedung tersebut pasca terjadinya kebakaran.
Namun, saat itu Tim Inspeksi mencium aroma yang mencurigakan pada lantai dua. Tim Inspeksi menemukan dua kerangka manusia yang tertutup puing reruntuhan plafon dan barang di lokasi.
Setelah dilakukan identifikasi dengan mengambil DNA pihak keluarga, Tim Forensik RS Polri mengidentifikasi, kedua kerangka tersebut dipastikan milik Farhan dan Reno.
3. Hasil tes DNA cocok dengan Reno dan Farhan
Sementara, Karo Labdokkes Polri, Brigjen Sumi Hastry Purwanti, memastikan kedua kerangka tersebut merupakan Reno dan Farhan. Hal itu diketahui setelah dilakukan pemeriksaan terhadap gigi dan tulang.
"Teridentifikasi sebagai Reno Syahputeradewo anak biologis dari Bapak Muhammad Yasin. Nomor posmortem 0081 cocok dengan antemortem 001 sehingga teridentifikasi sebagai Muhammad Farhan Hamid anak biologis dari Bapak Hamidi," katanya, Jumat (7/11/2025)
