Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-09-17 at 16.58.39 (2).jpeg
Kepala Staf Kepresidenan, Muhammad Qodari (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Intinya sih...

  • Dana tersendat harus digunakan agar ekonomi tidak tersendat

  • Menkeu tak akan biarkan anggaran MBG yang tak terserap menganggur hingga akhir tahun

  • Pemerintah alokasikan Rp71 triliun untuk Program MBG pada 2025

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari menilai, rencana mengalihkan anggaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tidak terserap merupakan langkah yang tepat guna menjaga efisiensi anggaran.

Hal tersebut ia sampaikan menanggapi rencana Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa untuk merealokasi dana MBG ke program lain, termasuk membayar utang negara.

"Harusnya langkah yang tepat ya. Pak Prabowo ini kan mau efisiensi dan realokasi. Kalau dana diambil dari, katakanlah kantong A, dipindahkan ke kantong B, katakanlah kantong B ini MBG. Kantong B serapannya 10 persen, yang 90 persen ini (dana awal) kan enggak ngucur, enggak ada likuiditas," kata Qodari di Jakarta, melansir ANTARA, Sabtu (20/9/2025).

1. Dana tersendat harus digunakan agar ekonomi tidak tersendat

Muhammad Qodari dan A.M Putranto melakukan serah terima jabatan sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP) (dok. Istimewa)

Qodari menyebut langkah tersebut secara logika sudah tepat, hanya saja perlu pematangan teknis lebih lanjut agar anggaran yang dialihkan tidak kembali tersendat di program lain.

Selain itu, ia menyampaikan sebaiknya anggaran yang tak terserap bisa digunakan untuk membiayai program lain yang berdampak langsung ke masyarakat.

"Saya kalau jadi Pak Purbaya juga sama. Dana yang 90 (persen) ini kalau enggak turun-turun lebih baik didistribusikan kepada program-program yang lain. Agar apa? Agar ekonomi bergerak, kesejahteraan masyarakat juga terpenuhi," ujarnya.

2. Menkeu tak akan biarkan anggaran MBG yang tak terserap menganggur hingga akhir tahun

Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Sebelumnya, Menteri Keuangan RI Purbaya Yudhi Sadewa membuka opsi untuk mengalihkan anggaran MBG apabila realisasi penyerapan masih rendah hingga akhir Oktober 2025.

Ia menegaskan, pemerintah tidak akan membiarkan anggaran MBG yang tak terserap menganggur hingga akhir tahun. Anggaran itu bakal dialihkan untuk program lain, mengurangi defisit, maupun membayar utang.

"Kalau di akhir Oktober kita bisa hitung dan kita antisipasi penyerapannya hanya akan sekian, ya kita ambil juga uangnya. Kita sebar ke tempat lain, atau untuk mengurangi defisit, atau untuk mengurangi utang. Jadi pada dasarnya enggak ada uang nganggur di departemen atau kementerian yang di-earmark sampai akhir tahun," kata Purbaya.

3. Pemerintah alokasikan Rp71 triliun untuk Program MBG pada 2025

Ilustrasi siswa membawa paket makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG). (ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya)

Adapun pemerintah mengalokasikan Rp71 triliun untuk Program MBG pada 2025.

Program ini memiliki target 82,9 juta penerima, meliputi 15,5 juta anak sekolah, 2,4 juta ibu hamil, menyusui, dan balita, serta kelompok masyarakat lainnya yang dilayani oleh sekitar 32 ribu Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG).

Editorial Team