Mahfud Godok Wacana Pemberian Grasi Massal untuk Napi Narkoba

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengatakan, pihaknya sedang menggodok wacana pemberian grasi massal untuk narapidana (napi) tindak pidana narkoba. Hal itu dilakukan karena lembaga pemasyarakatan di Indonesia (Lapas) sudah penuh oleh napi tindak pidana narkoba.
"Ya kami sedang (membahas grasi massal), tapi belum dibahas di kabinet, tapi di tingkat polhukam, koordinasi kami sedang merencanakan suatu pemberian grasi massal, itu Anda tahu ndak, jumlah sekitar 270.000 penghuni lapas itu 51 persennya adalah narkoba," ujar Mahfud di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (12/10/2023).
"Dan (napi) narkoba itu banyak juga, karena sebagai pengguna, kemudian kadang kala ada di antaranya yang mungkin terjebak oleh temannya, terjebak oleh aparat nakal, dan sebagainya," sambung Mahfud.
1. Pemberian grasi massal masih dikaji

Meski demikian, Mahfud mengatakan, wacana pemberian grasi massal untuk napi tindak pidana narkoba masih dalam kajian. Menurutnya, pemberian grasi massal juga harus dibahas dengan Mahkamah Agung (MA).
"Pemberian grasi massal itu tentu harus didiskusikan juga dengan Mahkamah Agung. Itu sedang kami rancang sekarang," kata dia.
Dalam kesempatan itu, Mahfud menyebut, pemerintah juga pernah memberikan grasi massal di masa pandemik COVID-19. Namun, grasi itu diberikan kepada napi dengan kasus tindak pidana ringan, bukan narkoba.
2. Jokowi siapkan penjara super ketat untuk pelaku tindak pidana narkoba

Sebelumnya, Presiden Joko "Jokowi" Widodo menggelar rapat terbatas terkait pecegahan dan penindakan pelaku penyalahgunaan narkoba. Mahfud MD mengatakan, kejahatan narkoba saat ini semakin masif.
"Kejahatan narkoba yang sekarang ini sudah terlihat begitu masif ya pelanggaran narkoba, yang paling banyak tentu yang jadi korban itu pengguna yang menyebabkan lapas-lapas itu sudah sangat padat, kemudian untuk pengedar bandar dan sebagainya, nanti akan diadakan tindakan-tindakan tertentu yang sekarang sedang dirancang oleh Polri, oleh Kepala BNN," ucap Mahfud.
"Kemudian Kemenkumham itu sudah menyiapkan penjara atau lapas yang super security," sambungnya.
3. Jokowi akan resmikan lapas super ketat

Mahfud mengatakan, Presiden Jokowi akan meresmikan secara langsung lapas super ketat atau macimum security itu. Lokasinya berada di Nusakambangan, Jawa Tengah.
Meski demikian, Mahfud tak menjelaskan kapan lapas maximum security itu diresmikan.
"Nanti juga insyaAllah akan ditinjau oleh Presiden, untuk peresmiannya mungkin di Nusakambangan, itu saja rapatnya," kata dia.