Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Melihat 5 Asas Penting Kurikulum Cinta yang Digagas Menag Nasaruddin

WhatsApp Image 2025-07-09 at 10.40.52.jpeg
Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar membuka Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS+) 2025 (IDN Times/Ilman Nafi'an)
Intinya sih...
  • Cinta kepada Tuhan sebagai fondasi.
  • Cinta kepada sesama manusia, hewan, dan tumbuhan.
  • Kurikulum Cinta dirancang sebagai praktik kehidupan nyata.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Agama RI Nasaruddin Umar memperkenalkan lima asas utama dalam penerapan Kurikulum Cinta. Kelima asas itu mencakup cinta kepada Tuhan, sesama manusia, hewan, tumbuhan, dan alam semesta.

Konsep ini diharapkan dapat menjadi pedoman moral sekaligus landasan etika dalam pendidikan di perguruan tinggi keagamaan.

“Ada lima asas utama cinta: cinta kepada Tuhan, manusia, hewan, tumbuhan, dan alam semesta,” ujar Menag saat membuka kegiatan Koordinasi Finalisasi Naskah Kurikulum Berbasis Cinta dilansir dari laman resmi Kemenag, Rabu (13/8/2025).

1. Cinta kepada Tuhan jadi fondasi

WhatsApp Image 2025-07-14 at 20.50.57 (1).jpeg
Menag Nasaruddin Umar saat memberikan pidato sambutan acara penutupan operasional haji 2025 di kantor Kemenag, Jl. MH Thamrin, Jakarta, Senin (14/7/2025). (IDN Times/Rochmanudin)

Nasaruddin menjelaskan, pilar pertama, yaitu cinta kepada Tuhan, menjadi fondasi bagi tumbuhnya bentuk cinta lainnya. Menurutnya, hubungan yang kuat dengan Sang Pencipta akan memunculkan sikap penuh kasih terhadap seluruh ciptaan-Nya.

“Cinta kepada Tuhan akan menjadi fondasi kuat untuk menumbuhkan cinta pada manusia, hewan, tumbuhan, dan seluruh ciptaan-Nya,” ucap dia.

Cinta kepada sesama manusia, lanjut Menag, dimaknai sebagai sikap saling menghormati dan melindungi satu sama lain. Hal ini menjadi prinsip hidup yang harus dijaga oleh setiap individu agar tercipta kehidupan yang harmonis.

“Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, kita tidak boleh saling menghancurkan. Manusia adalah makhluk paling sempurna dan paling dicintai Tuhan. Kita diciptakan bukan untuk bermusuhan, tetapi untuk saling menyayangi,” kata dia.

2. Peduli kepada hewan menjadi hal yang penting

WhatsApp Image 2025-07-09 at 10.40.54.jpeg
Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar membuka Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS+) 2025 (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Ia juga menyoroti pentingnya kepedulian terhadap hewan, tumbuhan, dan seluruh ekosistem. Menurut Menag, keseimbangan alam harus dipelihara agar semua makhluk dapat hidup berdampingan secara berkelanjutan.

“Allah menciptakan seluruh ekosistem sebagai satu kesatuan yang saling bergantung. Tidak ada yang hadir tanpa alasan,” ujar dia.

Menyinggung keberagaman agama, Menag menilai perbedaan yang ada seharusnya tidak menjadi pemisah, melainkan memperkaya nilai-nilai kemanusiaan. Menurutnya, cinta merupakan inti ajaran dari seluruh agama.

“Sesuatu yang tampak beragam pada hakikatnya berasal dari satu kesatuan. Begitu pula agama, jika dipahami secara mendalam, semuanya bermuara pada satu hal: cinta,” ucap dia.

3. Kurikulum Cinta dirancang tidak hanya sebagai teori

Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA,  Imam Besar Masjid Istiqlal, Jakarta saat sesi wawancara khusus dengan Redaksi IDN Times (19/4/2023). (IDN Times/Herka Yanis P)
Menag Nasaruddin Umar (IDN Times/Herka Yanis P)

Kurikulum Cinta ini dirancang tidak hanya sebagai teori, tetapi juga sebagai praktik kehidupan yang nyata. Menag menginginkan setiap peserta didik dapat menginternalisasi nilai cinta tersebut dalam perilaku sehari-hari. Langkah ini diyakini mampu menumbuhkan generasi yang berempati tinggi dan peduli terhadap lingkungan sekitar.

“Konsep cinta harus disajikan secara cakap dalam kurikulum, sehingga mampu membangkitkan rasa ingin tahu dan motivasi belajar," imbuhnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us