Menag Bahas 3 Peningkatan Layanan Haji Bersama Menteri Haji Saudi

Jakarta, IDN Times - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Saudi, Tawfiq F. Al Rabiah, di Jeddah pada 12 Januari 2025. Dalam pertemuan ini ada tiga poin utama yang dibahas untuk meningkatkan layanan haji bagi jemaah Indonesia.
"Pembicaraan kita itukan ada tiga komponen, dan itu semua dalam rangka meningkatkan layanan jamaah haji," kata dia, dikutip dalam keterangannya Jumat (17/1/2025).
1. Dorong penambahan kuota petugas haji

Pertama dia meminta adanya tambahan kuota petugas haji. Karena saat ini, kuota yang ada hanya 2.210 petugas. Angka ini dianggap kurang untuk melayani lebih dari 42 ribu jemaah lanjut usia (lansia) berusia 65 tahun ke atas, termasuk 10 ribu kuota prioritas lansia.
"Satu pesawat rencananya hanya didampingi tiga petugas kloter (kelompok terbang). Bagaimana mungkin 400 orang atau 300 lebih, hanya dibimbing oleh tiga orang," kata dia.
2. Perhitungkan jumlah petugas baik laki-laki dan perempuan

Apalagi dengan pembagian gender petugas, menurutnya tak mungkin pelayanan jadi silang antara laki-laki dan perempuan. Maka jumlah petugas baik laki-laki dan perempuan dihitung jumlahnya.
Selain itu, batasan usia 90 tahun ke atas diharapkan bukan jadi patokan usia, namun syarat istithaah. karena banyak jemaah usai 90 tahun yang juga masih bugar fisiknya dan mampu menjalankan aktivitas.
3. Mengusulkan skema Tanazul

Dia juga melobi agar petugas haji dibebaskan dari biaya masuk Masyair (Arafah-Muzdalifah-Mina), seperti yang diberlakukan tahun lalu.
"Kami sampaikan itu kalau bisa kita free of charge, seperti tahun lalu," katanya.
Dia mengusulkan skema Tanazul, yakni memberi kesempatan jemaah yang tinggal di sekitar Jamarat untuk kembali ke hotel saat fase Mabit. Skema ini diyakini dapat mengurangi kepadatan di Mina.
Menag juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Saudi atas perbaikan layanan haji, seraya menekankan bahwa manajemen haji Indonesia sering dijadikan contoh oleh negara lain.
"Saya kira ini juga menjadi obsesi pemerintah Indonesia agar penyelenggaraan haji tahun ini lebih baik dari sebelumnya," kata dia.