Jakarta, IDN Times - Artis sekaligus pelantun lagu "Makhluk Tuhan Paling Sexy", Mulan Jameela, ditetapkan sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Partai Gerindra setelah menggugat secara perdata dan dikabulkan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Mulan Jameela merupakan calon anggota legislatif Partai Gerindra nomor urut 5 di Jawa Barat (Jabar) untuk daerah pemilihan (Dapil) Kabupaten Garut, Kota Tasikmalaya, dan Kabupaten Tasikmalaya.
Berdasarkan surat Keputusan Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) nomor 1341/PL.01.9-Kpt/06/KPU/IX/2019, terpilihnya Mulan Jameela menggantikan caleg terpilih pada Daerah Pemilihan Jawa Barat XI nomor urut 6, Ervin Luthfi, dan calon nomor urut 4 atas nama Fahrul Rozi, SH.
Dalam tiga suratnya, Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra (DPP) membuat putusan Nomor 023A/BHA-DPPGERINDRA/IX/2019 tentang Penjelasan Soal Langkah Administrasi Pelaksanaan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, lalu keputusan nomor 004A/SKBHA/DPPGERINDRA/IX/2019 tentang Pemberhentian Keanggotaan Sebagai Langkah Administrasi Pelaksanaan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, dan Keputusan DPP Partai Gerindra nomor 004B/SKBHA/DPPGERINDRA/IX/2019 tentang Pemberhentian Keanggotaan Sebagai Langkah Administrasi Pelaksanaan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, tertulis bahwa Ervin Luthfi dan Fahrul Rozi dinyatakan tidak memenuhi syarat sebagai calon terpilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.
Politikus Gerindra, Andre Rosiade, mengatakan bahwa terpilihnya Mulan Jameela karena hanya Mulan Jameela salah satu penggugat yang akhirnya dikabulkan oleh hakim.
"Kebetulan surat pengadilannya kan sudah ikrah tuh, dasar administrasi juga sudah memenuhi, tentu Gerindra hanya menjalankan perintah dan keputusan pengadilan" jelas Andre saat dihubungi IDN Times melalui sambungan telepon pada Sabtu (21/9).
Mulan Jameela terpilih menjadi anggota DPR pada pemilihan umum tahun 2019 dengan Provinsi Jawa Barat dan daerah pemilihan Jawa Barat XI dengan suara sah sebanyak 24,192 menggantikan kedua rekannya yang diberhentikan sebagai anggota partai politik.