Mendes: 20 Persen Dana Desa Dialokasikan untuk Makan Bergizi Gratis

- 20% dana desa sebesar Rp71 triliun untuk mendukung program ketahanan pangan, termasuk makan bergizi gratis.
- Kementerian Desa akan mendorong desa-desa untuk menyuplai bahan baku program makan bergizi gratis seperti padi, jagung, ikan nila, dan melon.
- Program makan bergizi gratis dilaksanakan bekerja sama dengan koperasi dan BUMDes serta tidak menggunakan bahan baku impor.
Jakarta, IDN Times - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Yandri Susanto memastikan, sebanyak 20 persen dari total dana desa sebesar Rp71 triliun akan dialokasikan untuk mendukung program ketahanan pangan, termasuk makan bergizi gratis.
Yandri mengatakan untuk mendukung program makan bergizi gratis, kementerianya akan mendorong desa-desa supaya bisa menyuplai bahan bakunya. Ia mengatakan, nantinya akan ada desa yang secara khusus memproduksi padi, jagung, ikan nila, melon dan lain sebagainya.
"Saya laporkan 20 persen dari Rp71 triliun dana desa tahun 2025 untuk ketahanan pangan. Jadi kita akan menyukseskan makan siang bergizi," kata Yandri kepada awak media di Istana Bogor, Jumat, 3 Januari 2025.
1. Bahan baku program MBG bukan dari impor

Lebih jauh, Yandri menyampaikan, nantinya program makan bergizi gratis akan dilaksanakan bekerja sama dengan koperasi dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Hal ini telah menjadi arahan Presiden Prabowo Subianto.
Dengan demikian, suplai bahan baku untuk program makan bergizi gratis itu bukan berasal dari impor.
"Jadi kita tadi arahan Bapak Presiden, makan siang bergizi itu melalui kerja sama dengan Koperasi, BUMDES, itu seharusnya sepatutnya bahan bakunya dari desa. Bukan impor," kata dia.
2. Perputaran uang di desa akan mencapai Rp8 miliar

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto sempat mengungkapkan, program MBG ini yang diproyeksikan dapat meningkatkan peredaran uang di setiap desa hingga Rp8 miliar per tahun.
"Dengan makan bergizi desa per tahun melalui uang makan untuk tiap anak-anak itu beredarnya adalah kurang lebih Rp8 miliar per desa per tahun, 800 persen meningkat peredaran uang di daerah-daerah," katanya.
Kepala Negara menyatakan, program MBG memiliki peran strategis, bukan hanya dalam menyelamatkan generasi muda, tetapi sebagai langkah untuk memberdayakan perekonomian di berbagai tingkatan.
"Dengan itu kita akan memberdayakan ekonomi perdesaan, ekonomi kecamatan, ekonomi kabupaten, ekonomi provinsi," tutur dia.
3. Program MBG dimulai besok secara bertahap
Teranyar, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Handayana menyatakan, program MBG akan mulai digelar secara bertahap di berbagai daerah di Indonesia mulai besok.
"Mulai bertahap (program makan bergizi gratis) dimulai besok di berbagai daerah di Indonesia," kata Dadan saat dihubungi secara terpisah.
Sebelumnya, Dadan sempat menjelaskan, pemberian makan bergizi gratis tersebut akan dilakukan secara bertahap. Tahap awal, program ini akan disalurkan kepada 3 juta penerima manfaat.
"Tahap awal tahun pertama Januari sampai April untuk 3 juta penerima manfaat, nanti naik 6 juta pada bulan April dan naik minimal 15 sampai 17 juta pada Agustus," tuturnya.
Adapun, penerima manfaat itu bukan hanya siswa sekolah. Akan tetapi juga diberikan kepada santri di pesantren, ibu hamil, ibu menyusui dan balita.
"Iya untuk sementara satu (porsi) sehari atau sepertiga kebutuhan kalori anak dipenuhi oleh pemerintah Indonesia," kata dia.