Mendikbud: Ada 3 Perubahan Pendidikan Akibat Pandemik Virus Corona

Jakarta, IDN Times - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan, pandemik virus corona atau COVID-19 mengubah beberapa hal di bidang pendidikan.
Di antara perubahan utama yang terjadi adalah adanya keterlibatan teknologi di dunia pendidikan. Selain itu, ada beberapa perubahan lainnya yang menurut Nadiem, berdampak signifikan pada pola pendidikan di Indonesia selama COVID-19 melanda.
1. Penggunaan teknologi untuk dunia pendidikan akibat pandemik virus corona

Menurut Nadiem, dampak COVID-19 pada teknologi untuk proses belajar mengajar sangat dirasakan, apalagi saat ini sistem belajar jarak jauh menjadi pilihan agar guru dan murid bisa mengurangi kontak fisik demi meminimalkan penyebaran virus mematikan itu.
“Dengan tool-tool software ada berbagai macam yang tadinya kita disekat-sekat karena ter-constrain dengan classroom dan lain-lain, sekarang kita bisa berinovasi, karena kita bisa lebih personalized, lebih segmented learning-nya dengan multimedia. Jadi bukan hanya guru duduk di depan murid tapi dengan berbagai macam tool-tool lainnya, video digital chalkboard dan lain-lain,” kata dia.

2. Keterbatasan yang ada membuat kolaborasi antara murid, guru, dan orang tua

Pada masa-masa darurat sekarang ini, Nadiem mengatakan, proses belajar mengajar dilakukan dengan kombinasi antara murid, guru, dan orang tua. Hal itu adalah proses belajar mengajar yang ideal.
“Untuk pertama kalinya kita melihat dari dua sisi, kita untuk pertama kalinya melihat orang tua sadar, betapa sulitnya mendidik anak, empati kepada guru meningkat secara drastis” kata dia.
3. Guru juga menjadi sadar bahwa peran orang tua begitu penting

Sedangkan di sisi lainnya, Nadiem mengatakan, guru menjadi lebih sadar bahwa peran orang tua sangat berpengaruh dalam keberlangsungan pendidikan anak.
Maka itu, menurut Mendikbud, krisis akibat pandemik virus corona ini memaksakan pembelajaran yang ideal.
“Di mana, pendidikan anak itu adalah kolaborasi antara orang tua dan guru, jadi keluarga dan guru merupakan satu tim untuk menyukseskan pendidikan,” kata Nadiem.