Jakarta, IDN Times - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan anggaran pendidikan 2020 berkurang. Hal itu sudah diputuskan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Meski mengalami pengurangan, Muhadjir mengungkapkan, pengurangannya tidak terlalu besar, atau kurang dari Rp1 triliun. Ia tak menyebut detail berapa nominalnya.
Alih-alih mendapatkan tambahan anggaran pada 2020, Muhadjir menyebut, kementeriannya harus rela mengalami pengurangan. Sebab hal itu sudah menjadi keputusan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.
"Gak ada. Malah kurang. Itu karena dari Bu Menkeu" kata Muhadjir di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (15/7).
Muhadjir menjelaskan, tadinya anggaran tersebut akan diberikan sebagai bantuan ke sekolah-sekolah. Namun, saat ini sudah diputuskan anggaran tersebut akan dialihkan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk revitalisasi.
"Untuk revitalisasi sekolah-sekolah yang klasifikasinya berat itu diserahkan ke PUPR, kemudian untuk revitalisasi ringan masih di bawah Kemendikbud. Karena akan fokus revitalisasi SMK, nanti 2020 ada 73 SMK yang kita rencanakan," kata dia.
Sebelumnya, Kemendikbud sempat meminta penambahan anggaran pendidikan untuk 2020 pada Rapat Kerja dengan Komisi X DPR RI. Dalam raker ini, Kemendikbud menyampaikan penambahan anggaran sebesar Rp12,22 triliun untuk tahun anggaran 2020.
Adapun pagu indikatif rencana APBN tahun anggaran (RAPBN TA) 2020 sebesar Rp34,534 triliun. Namun, rupanya anggaran tersebut harus dipangkas dan mengalami penurunan anggaran pendidikan.