Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mendiktiristek Satryo: Batalkan Pembekuan BEM UNAIR

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Satryo Soemantri Brodjonegoro (IDN Times/Dini Suciatiningrum)
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Satryo Soemantri Brodjonegoro (IDN Times/Dini Suciatiningrum)
Intinya sih...
  • Menteri Mendikti Saintek mencabut pembekuan BEM FISIP Unair setelah menghubungi Rektor Unair.
  • Pemerintah memberikan kebebasan akademik dengan tanggung jawab kepada publik, menurut Menteri Satryo.
  • Dekanat FISIP Unair membatalkan pembekuan BEM FISIP setelah audiensi dengan pengurus BEM dan mengkritik karangan bunga satire kepada Prabowo-Gibran.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro menegaskan, pembekuan BEM Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair) sudah dicabut. 

Satryo mengaku sudah menghubungi Rektor Unair Mohammad Nasih agar membatalkan pembekuan tersebut.

"Saya tadi malam sudah memberi tahu Rektor Unair supaya batalkan pembekuan BEM Unair dan dia mengatakan siap," katanya kepada wartawan di Senayan, Jakarta, Senin (28/10/2024).

1. Kampus bebas tapi bertanggung jawab

Akademisi Satryo Soemantri Brodjonegoro tiba di kediaman Presiden terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/sgd/agr/aa.
Akademisi Satryo Soemantri Brodjonegoro tiba di kediaman Presiden terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/sgd/agr/aa.

Satryo mengatakan, pemerintah memberikan kebebasan dan kekuasaan secara akademik namun harus diiringi tanggung jawab kepada publik.

"Jadi semua tergantung dari pimpinan perguruan tingginya. Kami berikan pada mereka keleluasaan dan kebebasan secara akademik. Tapi saya minta pada mereka, Bapak-Ibu Rektor tolong jaga dengan baik, karena kebebasan itu harus di barengi dengan akuntabilitas tanggung jawab pada publik," paparnya.

2. Dekan UNAIR sudah cabut pembekuan BEM

Prisiden BEM FISIP Unair, Tuffahati Ullayyah Bachtiar. (IDN Times/Khusnul Hasana)
Prisiden BEM FISIP Unair, Tuffahati Ullayyah Bachtiar. (IDN Times/Khusnul Hasana)

Dekanat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (FSIP Unair) membatalkan pembekuan pengurus Badan Ekseskutif Mahasiswa (BEM) FISIP Unair. Hal ini setelah dekanat melalukan audiensi dengan pengurus BEM FISIP Unair, Senin (28/10/2024).

Dekan FISIP Unair, Prof Dr Bagong Suyanto mengatakan, pihaknya telah berbicara dari hati ke hati dengan pengurus BEM, yakni dengan presiden, wakil, dan menteri politik dan kajian strategis. Hasilnya, mereka memutuskan untuk membatalkan pembekuan BEM FISIP.

"Kami sudah bertemu, sudah berbicara dari hati ke hati. Intinya, detik ini juga dekanat akan mencabut SK pembekuan kepengurusan BEM FISIP Unair," ujarnya.

3. BEM gunakan diksi bajingan

Dekan FISIP Unair saat bersama pengurus BEM, Senin (28/10/2024). (IDN Times/Khusnul Hasana)
Dekan FISIP Unair saat bersama pengurus BEM, Senin (28/10/2024). (IDN Times/Khusnul Hasana)

Kasus ini bermula setelah sebelumnya BEM FISIP Unair membuat karangan bunga satire ucapan selamat kepada Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran. Bahkan dalam karangan bunga itu ada diksi "bajingan".

Bagong mengaku, yang menjadi persoalan dekanat dari karangan bunga milik BEM FISIP itu sepenuhnya karena pemilihan diksi. Diksi 'bajingan' dinilai mengarah pada ujaran kebencian.

"Jadi pihak dekanat, kami sering menulis yang mengkritik ketika ada penulis politisi yang menggunakan diksi yang kasar, yang menurut saya tidak mendidik bangsa Indonesia," terangnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
Dini Suciatiningrum
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us