Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Meroket Lagi, Puncak Kasus COVID-19 Diprediksi Capai 20 Ribu Per Hari

Menteri Budi Gunadi Sadikin di Istana Kepresidenan Bogor pada Kamis (16/6/2022). (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times - Kasus COVID-19 di Indonesia telah menembus angka seribu. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan, kasus COVID-19 di Indonesia bertambah 1.292 orang per Rabu (15/6/2022).

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengakui, kasus COVID-19 kembali di angka 1.000 per hari. Dia memprediksi, puncak kasus COVID-19 di Indonesia akan mencapai 20 ribu per hari.

"Jadi kita amati di Afrika Selatan sebagai negara pertama varian BA.4 dan BA.5 masuk, puncaknya itu sepertiga dari puncaknya Omicron atau Delta sebelumnya. Jadi, kalau puncaknya 60 ribu kasus sehari, kira-kira nanti estimasi berdasarkan data di Afrika Selatan, mungkin puncaknya kita 20 ribu per hari, karena kita pernah sampai 60 ribu per hari paling tinggi," ujar Budi di Istana Kepresidenan Bogor dipantau YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (16/6/2022).

1. Puncak kasus terjadi pada Juli

Warga beraktivitas di zona merah COVID-19 RT 006 RW 01, Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (21/6/2021). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan.

Meski demikian, Budi mengatakan, tingkat fatality rate atau kematian subvarian baru Omicron, jauh lebih rendah dari Delta dan Omicron sebelumnya.

"Kita percaya, nanti akan ada kenaikan kira-kira maksimalnya mungkin 20 ribu per hari satu bulan sesudah diidentifikasi. Jadi (puncaknya) sekitar minggu ketiga atau keempat Juli, kemudian nanti akan turun kembali," katanya.

2. Pemerintah monitor ketat

Suasana RS Darurat COVID-19, Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat. (IDN Times/Arief Rahmat)

Budi menggarisbawahi, berdasarkan standar World Health Organization (WHO), level 1 transmisi adalah 20 kasus per 100 ribu penduduk sehari atau di Indonesia per 77 ribu per hari.

"Berdasarkan level transmisi WHO, Indonesia akan naik level 2. Sekarang kita masih 1.000, jadi kami monitor ketat," terangnya.

3. Yuk tetap pakai masker dan waspada

Ilustrasi. Pekerja memasang imbauan menggunakan masker di Syech Yusuf, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (7/4/2020). (ANTARA FOTO/Jojon)

Menkes mengimbau agar masyarakat tetap waspada mengingat Indonesia bukan negara agresif untuk membuka masker.

"Sesuai pesan Bapak Presiden, tetap waspada! Hati-hati di luar bisa buka masker, tetapi begitu masuk ke dalam (ruangan), kita harus tetap pakai masker. Kalau di kerumunan yang banyak, pakai masker, merasa badan tidak sehat juga tetap pakai masker," imbau Menkes.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dini Suciatiningrum
EditorDini Suciatiningrum
Follow Us