Misbakhun, Mantan PNS yang Banting Setir Jadi Politikus

Jakarta, IDN Times - Misbakhun merupakan seorang pengusaha yang telah malang melintang di dunia politik. Ia mulai masuk ke dunia politik dengan maju sebagai calon anggota DPR RI pada pemilu legislatif 2009 dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Ia merupakan calon nomor urut 1 pada daerah pemilihan Jatim II dan lolos menjadi anggota DPR dengan memperoleh 35.980 suara setelah terjadi sengketa surat suara yang kemudian diputuskan oleh Mahkamah agung. Pada 2013, Misbakhun memutuskan pindah ke Partai Golkar.
1. Di masa muda, Misbakhun aktif puasa Senin dan Kamis
Misbakhun lahir di Pasuruan pada 29 Juli 1970. Ia tumbuh besar dalam lika-liku kehidupan kampung dengan orang tua yang tidak kaya, namun tidak terlalu kekurangan. Sejak kecil, misbakhun telah terbiasa melakukan puasa sunnah pada hari Senin dan Kamis atas saran ayahnya.
Misbakhun mempunyai empat orang anak hasil pernikahannya dengan Eny Sulistijowati. Sejak tahun 2010, Misbakhun beserta anak dan istrinya pindah dari Pasuruan dan menetap di Jakarta berkaitan dengan sidang kasus Letter of Credit Fiktif Bank Century yang ia jalani.
2. Misbakhun lulusan STAN dan Universitas Trisakti

Misbakhun menempuh jenjang pendidikan menengah atasnya di SMA Negeri 1 Pasuruan pada tahun 1986. Setelah lulus SMA, pada 1988 Ia melanjutkan kuliah pada program diploma III perpajakan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) di Bintaro.
Setelah lulus dan berkarir di lingkungan departemen keuangan, Misbakhun melanjutkan pendidikannya pada jenjang S1 program ekstensi sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti Jakarta dan lulus pada 2003.
3. 15 tahun menjadi PNS di Kementerian Keuangan

Setelah lulus dari STAN Misbakhun bekerja di Kementerkan Keungan (Kemenkeu) Republik Indonesia sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Selama di Kementerian Keuangan, karir Misbakhun tergolong cemerlang. Ia pernah bertugas di kantor pusat dan diperbantukan di Sekretariat Dirjen Pajak.
Ia disebut-sebut dekat dan menjadi orang kepercayaan Dirjen Pajak saat itu, Hadi Poernomo. Setelah 15 tahun bekerja sebagai PNS, Misbakhun pada 2005 mengundurkan diri dan memilih menjadi pengusaha.
4. Misbakhun mendirikan PT ASML di Pasuruan
Sewaktu masih menjadi PNS Kementerian Keuangan, pada 2003 Misbakhun mendirikan PT Agar Sehat Makmur Lestari (ASML) yang memproduksi tepung agar-agar di tanah kelahirannya, Pasuruan.
Pabrik PT ASML didirikan dengan biaya investasi sebesar Rp8 miliar di atas tanah seluas 1,2 hektare. Pada 2007, misbakhun membeli PT Selalang Prima Internasional (SPI) yang bergerak dibidang penjualan plastik dari Teguh Boentoro.