MK Tak Pajang Karangan Bunga Pendukung Prabowo, Jaga Hakim Independen

Jakarta, IDN Times - Sejumlah karangan bunga terlihat terpajang di samping kantin di Gedung 3 Mahkamah Konstitusi sejak Jumat kemarin. Rupanya karangan bunga itu dikirim oleh para pendukung Prabowo-Gibran sebagai ganti urung melakukan aksi unjuk rasa damai di depan Gedung MK.
Pantauan IDN Times, tercatat ada belasan karangan bunga yang diterima sejak pagi hingga Jumat malam kemarin. Sebagian karangan bunga berisi sentilan kepada paslon nomor urut satu dan tiga yang menggugat keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) soal pemenang pemilu 2024. Karangan bunga lainnya berisi tulisan yang mendorong agar hakim konstitusi tidak mendiskualifikasi paslon Prabowo-Gibran.
Juru bicara MK, Fajar Laksono mengucapkan terima kasih atas karangan bunga yang dikirim oleh masyarakat. Namun, ia menyebut karangan bunga tersebut sengaja tidak dipajang sehingga tak terlihat oleh hakim konstitusi.
"Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang berkirim karangan bunga. Itu bentuk apresiasi kepada Mahkamah Konstitusi. Tapi, untuk menjaga independensi hakim dan netralitas suasana persidangan, maka itu (karangan bunga) tidak kami pajang. Tapi, tetap kami simpan," ujar Fajar ketika dikonfirmasi pada Sabtu (20/4/2024).
"Tapi, (karangan bunga) tetap kami apresiasi. Namun, kami simpan supaya tidak mengganggu independensi," tutur dia lagi.
1. Karangan bunga yang dikirim ke MK berisi kalimat sindiran atas proses PHPU


Dari beberapa karangan bunga yang diterima oleh MK, mayoritas berisi nada sindiran. Sebagian besar menyatakan seharusnya pihak yang kalah pemilu bisa berbesar hati menerima hasil dan tidak menggugat ke MK.
"Manchester United gak pernah nuduh Manchester City menang karena bansos. Meskipun mereka merah dan biru langit," demikian tertulis atas nama pengirim Citizens Gemblong.
"Gimana ceritanya kamu tuduh Gen Z pilih Prabowo-Gibran karena bansos. Kan kami tidak terima bansos," tertulis di karangan bunga atas nama pengirim Kreator Digital Indonesia.
"Capek! Medsos kami isinya orang kalah tapi teriak curang," kata Starlink Comunity.
"Yang terhormat bapak/ibu MK. Putuskan keadilan sesuai hak 96,2 juta suara rakyat Indonesia yang sudah memilih Prabowo-Gibran. Walaupun saya kalah dalam pileg periode ini. Terima kasih," demikian tertulis atas nama Rienova Serry Donie, Kota Depok.
2. Prabowo sebut tuduhan menang karena bagi-bagi bansos sangat kejam dan tak berdasar

Sementara, Prabowo pada Kamis malam kemarin meminta kepada para pendukungnya untuk membatalkan aksi damai di Gedung MK. Ia mengharapkan proses Pemilu 2024 bisa berlangsung damai dan tenteram.
"Saudara-saudara sekalian, saya Prabowo Subianto meminta dengan sungguh-sungguh kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya 96,2 juta rakyat Indonesia yang telah memilih pasangan Prabowo-Gibran untuk tidak melakukan aksi apapun di depan gedung Mahkamah Konstitusi ataupun di tempat-tempat lain, apalagi di jalanan. Ini demi menjaga kesejukan demokrasi, menjaga persatuan dan keutuhan bangsa serta kerukunan antar seluruh rakyat Indonesia," ujar Prabowo di dalam video yang diedarkan oleh TKN Prabowo-Gibran pada Kamis malam kemarin.
Di dalam video itu, untuk kali pertama Prabowo merespons tuduhan kecurangan pemilu yang dialamatkan kepadanya. Menurut mantan Danjen Kopassus itu, tuduhan bagi-bagi bansos dan memobilisasi aparat demi kemenangan pemilu 2024 adalah tuduhan kejam dan tidak berdasar.
"Kami memahami, bahwa tuduhan yang sangat kejam yang ditujukan kepada pasangan Prabowo-Gibran dalam memenangkan kontestasi demokratis ini. Di mana kami dituduh menggunakan cara-cara yang curang dengan menggunakan bansos, maupun aparat penegak hukum. Kami sadari bersama bahwa itu adalah tuduhan yang tidak mendasar," kata dia.
"Namun, kami meminta kepada pendukung pasangan Prabowo-Gibran, para pemilih yang sudah menggunakan hak pilihnya untuk selalu waspada, hati-hati dan tidak terpancing dan jangan mau diprovokasi oleh siapapun. Apalagi pihak-pihak yang menginginkan terjadi sesuatu, yang menimbulkan suasana yang tidak sejuk dan suasana tidak tentram," ujarnya lagi.
3. Prabowo minta kepada para pendukungnya agar nobar putusan MK ketimbang demo

Sementara, Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad meneruskan pesan Prabowo lainnya kepada para pendukung dan relawan agar tidak menggelar aksi unjuk rasa pada Senin (22/4/2024).
Momen tersebut menjadi hari yang ditunggu lantaran hakim konstitusi bakal membacakan putusan gugatan sengketa Pilpres 2024.
"Diminta kepada para pendukung dan pemilih Prabowo-Gibran untuk tidak turun mengadakan aksi-aksi, baik di Mahkamah Konstitusi (MK) maupun di tempat-tempat lain," ujar Dasco ketika memberikan keterangan pers pada Jumat malam kemarin.
Alih-alih berdemo, Prabowo mengusulkan kepada para pendukungnya sebaiknya menggelar acara nonton bersama pembacaan putusan sengketa hasil Pilpres 2024.
"Acara nobar boleh dilakukan di rumah masing-masing atau kantor. Pendukung atau pemilih Prabowo-Gibran diimbau tetap tenang dan tak perlu melakukan aksi-aksi," tutur dia.