Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mulai Hari Ini, Calon Jemaah Haji 2026 Sudah Bisa Lunasi Bipih

Ilustrasi haji atau umrah. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi haji atau umrah. (IDN Times/Aditya Pratama)
Intinya sih...
  • Proses pelunasan Bipih reguler untuk musim haji 1447 H/2026 M sudah dibuka
  • Tahap pertama diprioritaskan buat jemaah yang sebelumnya sudah lunas, lansia, dan ada alokasi prioritas sebesar 5 persen untuk lansia
  • Jemaah wajib cek kesehatan di puskesmas domisili masing-masing sebelum melunasi biaya haji
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj) RI menyatakan proses pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) reguler untuk musim haji 1447 H/2026 M sudah dibuka. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Menteri Haji dan Umrah (Kemenhaj) Mochammad Irfan Yusuf (Gus Irfan), yang didampingi Plt Direktur Jenderal Bina Penyelenggaraan Haji dan Umrah RI Puji Raharjo.

Bagi jemaah yang masuk dalam daftar berhak lunas, proses pembayaran tahap pertama dimulai Senin (24/11/2025), sampai 23 Desember 2025.

Layanan ini dibuka mulai pukul 08.00 hingga 15.00 WIB pada hari kerja. Calon jemaah bisa langsung datang ke Bank Penerima Setoran (BPS), tempat di mana dulu melakukan setoran awal pendaftaran haji.

Alhamdulillah, setelah melalui proses yang cukup panjang, hari ini kami mengumumkan jadwal dan tahapan pelunasan haji reguler. Pelunasan tahap pertama dimulai hari ini hingga 23 Desember 2025 di bank-bank penerima setoran. Kami berharap jamaah mematuhi jadwal dan ketentuan yang telah ditetapkan," ujar Gus Irfan dalam keterangannya.

1. Siapa saja yang berhak melunasi di tahap pertama?

ilustrasi haji (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi haji (IDN Times/Aditya Pratama)

Tahap pertama diprioritaskan buat jemaah yang sebelumnya sudah lunas tetapi tertunda berangkatnya, jemaah yang memang masuk alokasi kuota keberangkatan pada 2026, serta jemaah lansia. Khusus lansia, ada alokasi prioritas sebesar 5 persen yang aturan teknisnya bakal diatur lewat keputusan Direktur Jenderal.

Setelah tahap pertama ditutup dan ternyata masih ada sisa kuota di provinsi, pemerintah bakal membuka pelunasan tahap kedua. Di tahap ini, kesempatan diberikan buat jemaah yang gagal pelunasan di tahap pertama, pendamping lansia, penyandang disabilitas beserta pendampingnya, jemaah yang terpisah dari mahram atau keluarga, dan jemaah cadangan. Semua proses ini dilakukan dengan prinsip keadilan dan transparansi.

2. Wajib lolos cek kesehatan dulu

ilustrasi haji (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi haji (IDN Times/Aditya Pratama)

Ada satu syarat mutlak yang tak boleh dilewatkan sebelum melunasi biaya haji, yaitu pemeriksaan kesehatan. Jemaah wajib cek kesehatan di puskesmas domisili masing-masing.

Status kesehatan ini yang jadi penentu. Pelunasan hanya bisa diproses kalau jemaah sudah dinyatakan memenuhi syarat istitha’ah (kemampuan) kesehatan.

“Tahun ini, penerapan standar kesehatan dilakukan sepenuhnya tanpa pengecualian. Jika jemaah tidak memenuhi syarat istitha’ah kesehatan, maka tidak dapat diberikan kesempatan pelunasan. Ini semata untuk memastikan keselamatan dan kelancaran ibadah haji," kata dia.

Gus Irfan juga mewanti-wanti agar jemaah waspada dengan pungutan liar. Proses pelunasan ini tak ada biaya tambahan di luar ketentuan resmi. Selain itu, jemaah juga diminta tidak mudah percaya dengan informasi yang beredar di media sosial.

“Kami tegaskan, tidak ada pungutan biaya apapun di luar ketentuan. Jika ada pihak yang meminta biaya tambahan, segera laporkan melalui kantor Kemenhaj tingkat kabupaten/kota atau langsung kepada kami, selai itu Daftar jamaah berhak pelunasan hanya diumumkan melalui website resmi kami di www.haji.go.id. Kami harap jamaah dan keluarga tidak mengambil informasi dari sumber tidak resmi yang berpotensi menyesatkan," kata dia.

3. Jaga kesehatan karena aturan di Saudi makin ketat

ilustrasi haji ke Makkah (pexels.com/Mutahir Jamil)
ilustrasi haji ke Makkah (pexels.com/Mutahir Jamil)

Terakhir, Gus Yusuf meminta calon jemaah menjaga pola hidup sehat. Sebab, otoritas Arab Saudi punya aturan ketat soal kesehatan di bandara kedatangan.

“Kami juga mengajak jamaah menjaga kesehatan sejak sekarang agar pada waktu keberangkatan nanti benar-benar dalam kondisi sehat, selain juga harus memperhatikan imbauan yang disampaikan Kementerian Haji dan umroh Arab Saudi untuk mentaati ketentuan istitaah kesehatan, karena nanti pada bandara kedatangan di Saudi akan ada pemeriksaan kesehatan yang dilakukan secara acak, jamaah yang dinilai tidak layak istitoah kesehatan berpotensi dipulangkan saat itu juga” ujar dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dheri Agriesta
EditorDheri Agriesta
Follow Us

Latest in News

See More

TNI Seleksi Pasukan Perdamaian Gaza, Bakal Dipimpin Jenderal Bintang 3

24 Nov 2025, 17:46 WIBNews