Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Nadiem Makarim Promosikan Merdeka Belajar ke Negara G20

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim dalam Rapat Kerja dengan Komisi X DPR RI (Dok.IDN Times/BKHumas Kemendikbud)
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim dalam Rapat Kerja dengan Komisi X DPR RI (Dok.IDN Times/BKHumas Kemendikbud)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyampaikan apresiasi atas kontribusi seluruh negara Anggota G20, negara undangan khusus, organisasi internasional, serta segenap pihak yang terlibat dalam seluruh rangkaian pertemuan Kelompok Kerja Pendidikan G20 (G20 Education Working Group/EdWG) dan Pertemuan Tingkat Menteri Pendidikan G20 (Education Ministers’ Meeting). 

“Pertemuan keempat yang merupakan pertemuan terakhir EdWG berhasil memfinalisasi laporan dan dokumen kompendium sebagai hasil capaian kelompok kerja yang menghadirkan pemetaan tantangan dan beragam strategi, serta praktik baik di 26 negara, dengan lebih dari 150 program kerja nyata EdWG G20,” Kata Ketua Kelompok Kerja Pendidikan G20, Iwan Syahril, di Bali, dikutip dari keterangan pers yang diterima IDN Times, Sabtu (3/9/2022).  

Iwan, yang juga menjabat sebagai Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, menjelaskan terkait penyelenggaraan Pertemuan Tingkat Menteri itu.

“Sebagai Ketua, Mendikbudristek Nadiem telah merangkum berbagai ide dan pemikiran selama jalannya persidangan, di mana terdapat 22 poin yang mendapat persetujuan negara-negara untuk ditindaklanjuti bersama demi pemulihan sektor pendidikan global,” jelasnya. 

1. Nadiem perkenalkan gotong royong dan merdeka belajar

Wawancara dengan Mendikbudristek Nadiem Makarim bersama Uni Lubis by IDN Times. (IDN Times/Tata Firza)
Wawancara dengan Mendikbudristek Nadiem Makarim bersama Uni Lubis by IDN Times. (IDN Times/Tata Firza)

Mengutip pernyataan Nadiem, Iwan menyatakan bahwa Presidensi G20 merupakan momentum berharga untuk meningkatkan posisi Indonesia di kancah dunia, terutama karena terobosan Merdeka Belajar menjadi dasar penentuan empat agenda prioritas G20 bidang pendidikan. 

“Mas Menteri berpesan kepada delegasi bahwa hanya dengan melangkah maju untuk memulihkan dan mentransformasikan dunia pendidikan, kita semua dapat berhasil dalam menghadapi kesulitan kita saat ini dan tantangan masa depan,” ujar Iwan.

Terkait meningkatkan posisi Indonesia, Iwan juga menyampaikan, “semangat gotong royong yang merupakan upaya saling bantu demi mencapai tujuan bersama akan dimasukkan ke dalam laporan EdWG G20 sebagai kerangka kerja pemulihan pendidikan dan nantinya akan dibawa ke KTT Transformasi Pendidikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).”

“Gotong royong telah diakui oleh para delegasi mampu menjawab tantangan dalam pemulihan pada sektor pendidikan. Diharapkan, semangat ini akan dapat terus dihidupkan dalam penyelenggaraan forum G20 pada masa-masa mendatang,” sambungnya.

2. Indonesia pamerkan bagaimana budaya berkontribusi dalam pemulihan ekonomi nasional

Ketua Kelompok Kerja Pendidikan G20, Iwan Syahril (Dok. IDN Times/Istimewa)
Ketua Kelompok Kerja Pendidikan G20, Iwan Syahril (Dok. IDN Times/Istimewa)

Di samping penyelenggaraan persidangan G20 bidang pendidikan, Kemendikbudristek juga menjamu para delegasi untuk berkegiatan dalam program pendamping (spouse program).

“Kemendikbudristek memperkenalkan andil besar para guru di Indonesia dalam mentransformasi pendidikan. Kami mengajak para pasangan delegasi mengunjungi SMAN 3 Denpasar untuk melihat praktik baik terobosan Merdeka Belajar seperti penerapan Kurikulum Merdeka dan Guru Penggerak,” ungkap Iwan.

Kemendikbudristek, sebagai kementerian pengampu bidang kebudayaan, juga mendorong pemulihan ekonomi budaya dengan memperkenalkan ragam produk kriya dan pangan yang merupakan hasil  masyarakat Bali. Salah satunya tenun Gringsing dari Desa Adat Tenganan Pegringsingan, Kabupaten Karangasem. 

“Kami pikir memperkenalkan tenun Gringsing kepada para delegasi pas dengan tema Recover Together, Recover Stronger. Dalam bahasa Bali, ‘gring’ berarti ‘sakit’ dan ‘sing’ berarti tidak. Sehingga bila digabungkan menjadi ‘tidak sakit’. Kearifan lokal seperti itu yang terus kami perkenalkan kepada para delegasi selama perhelatan G20 bidang pendidikan,” tutur Iwan.

3. Pamerkan keindahan budaya Pulau Bali

Foto hanya ilustrasi. (IDN Times/Rehuel ​Willy Aditama)
Foto hanya ilustrasi. (IDN Times/Rehuel ​Willy Aditama)

Sebagai wujud keterlibatan masyarakat dalam perhelatan G20, Kemendikbudristek juga mengajak Sanggar Pancer Langit yang juga merupakan mitra Merdeka Belajar Kampus Merdeka Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar untuk tampil pada acara jamuan makan malam di Museum Pasifika.

Sanggar Pancer Langit, yang berisikan peserta didik dari usia PAUD sampai pendidikan tinggi, menampilkan sendratari yang bercerita tentang tradisi masyarakat Kapal, Kabupaten Badung, dalam bergotong royong menghadapi wabah.

“Kita ketahui banyak sanggar yang mati suri selama pandemik. Karenanya, kesempatan bagi anak-anak kita untuk kembali lagi unjuk hasil kecintaan mereka dalam mempelajari sesuatu, dalam hal ini kesenian, patut selalu kita dukung,” kata Iwan.

Pengalaman budaya juga diberikan kepada seluruh delegasi yang diajak berkunjung ke Samsara Living Museum di Kabupaten Karangasem untuk mengenal dan merasakan filosofi hidup dan keseharian 200 warga desa, mulai dari membuat canang sampai makan megibung. 

Di ‘pulau seribu pura’ ini, para delegasi juga berkesempatan untuk berkunjung ke Pura Tirta Empul di Gianyar, serta melakukan meditasi bersama dan praktik pernapasan untuk pemulihan di Istana Kepresidenan Tampaksiring. Rangkaian kegiatan budaya ini diakhiri dengan menyaksikan penampilan kecak di Pura Luhur Uluwatu.

“Kami percaya melalui rangkaian acara dan pertemuan produktif yang telah diselenggarakan para delegasi akan membawa pulang kenangan dan inspirasi istimewa,” tandas Iwan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us