Pemerintah Kirim Tim untuk Lobi AS soal Tarif Baru Barang Impor

- Pemerintah Indonesia menghitung dampak kebijakan tarif baru impor AS oleh Donald Trump
- Indonesia mengirim tim lobi ke AS untuk bernegosiasi terkait tarif baru tersebut
Jakarta, IDN Times - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO), Hasan Nasbi, mengatakan, pemerintah masih menghitung dampak kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tentang tarif baru barang impor.
"Pemerintah sedang menghitung dengan cermat dampak dari penerapan tarif resiprokal yang dilakukan oleh Pemerintah AS," ujar Hasan dalam keterangannya, Jumat (4/4/2025).
1. Indonesia kirim tim lobi

Selain itu, kata Hasan, Pemerintah Indonesia juga mengirim tim lobi ke Amerika Serikat untuk bernegosiasi terkait tarif baru tersebut.
"Paralel dengan itu, pemerintah juga mengirimkan tim lobi tingkat tinggi untuk bernegosiasi dengan Pemerintah AS," kata dia.
"Di dalam negeri sendiri pemerintah juga sedang menerapkan penyederhanaan regulasi agar produk-produk Indonesia bisa lebih kompetitif," sambungnya.
2. Tarif baru diumumkan langsung Donald Trump

Sebelumnya, Presiden Donald Trump mengumumkan langsung tarif baru sebesar 10 persen pada hampir semua barang impor yang masuk ke Negeri Paman Sam. Tak hanya itu, ia juga memberlakukan 'Tarif Timbal Balik' ke sejumlah negara, termasuk Indonesia.
"Ini deklarasi kemerdekaan ekonomi kami," ujar Trump, dikutip dari BBC, Kamis (3/4/2025).
Langkah tersebut diambil Trump untuk mengurangi pajak dan membayar utang nasional AS.
Ia menampilkan bagan yang berisi negara yang akan dikenakan tarif, tarif yang dikenakan ke AS oleh negara tersebut, dan tarif yang akan dikenakan AS ke negara itu.
Tercatat tiga negara pertama ada China, Uni Eropa, dan Vietnam. China mengenakan tarif 67 persen bagi AS dan AS memberikan tarif 34 persen. Sementara Vietnam memberi tarif ke AS 90 persen dan AS mengenakan tarif 46 persen.
3. Indonesia kena 32 persen

Indonesia masuk dalam daftar AS tersebut. Indonesia mengenakan tarif sebesar 64 persen ke AS dan saat ini, AS menerapkan tarif sebesar 32 persen ke Indonesia.
Menurut Trump, negara lain memperlakukan AS dengan buruk karena mengenakan tarif yang tidak proporsional pada impor. Ia menegaskan, hal tersebut adalah sebuah kecurangan.
Karenanya, sebagai balasan, AS mengenakan tarif kira-kira setengah dari yang mereka kenakan ke negaranya.
"Jadi tarif tersebut tidak akan berlaku secara timbal balik. Saya bisa saja melakukan itu, tapi akan sulit bagi banyak negara dan kita tidak ingin melakukannya," seru Trump.
Menurutnya, dalam hal perdagangan, kawan lebih buruk daripada lawan. Karenanya, sejumlah negara sekutu seperti Korea Selatan, Jepang, Uni Eropa, Inggris, dan lainnya juga dikenakan tarif timbal balik.