Pertamina 2025: Ketangguhan Energi & Aksi TJSL Bagi Masyarakat

- Pertamina mencatat kinerja solid dengan pendapatan USD 68,7 miliar atau Rp1.127 triliun serta kontribusi signifikan kepada negara sebesar Rp262 triliun.
- Melalui program Pertamina Peduli, bantuan disalurkan kepada lebih dari 79.000 warga terdampak bencana di Aceh dan Sumatra.
- Pertamina meraih hasil baik dalam ESG Risk Rating dan Green World Awards 2025, menciptakan ribuan peluang kerja, mendampingi UMKM, dan mengembangkan desa energi terbarukan.
Jakarta, IDN Times — Sepanjang 2025, Pertamina secara konsisten menunjukkan kontribusinya. Tak hanya lewat kinerja operasional dan finansial yang solid, tetapi juga melalui berbagai program yang menyentuh masyarakat.
Di tengah ketatnya tekanan global terhadap sektor energi, perusahaan pelat merah ini mampu menjaga produksi migas, volume penjualan, kapasitas distribusi, serta output energi terbarukan tetap kuat.
Lewat program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Pertamina juga terus hadir di tengah masyarakat terdampak bencana—memastikan kebutuhan dasar tetap terpenuhi. Yuk, simak selengkapnya!
1. Kinerja solid di tengah tekanan global

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, menyampaikan dalam RDP Komisi XII DPR RI bahwa strategi Pertamina sejalan dengan Asta Cita Pemerintah, dengan prioritas pada penguatan ketahanan dan swasembada energi.
Sepanjang 2025, Pertamina diproyeksikan membukukan pendapatan sebesar USD 68,7 miliar atau Rp1.127 triliun, dengan laba bersih mencapai USD 3,3 miliar atau Rp54 triliun. Kontribusi kepada negara juga signifikan, yakni Rp262 triliun dari pajak, PNBP, dan dividen hingga September 2025.
Dari sisi operasional, hingga 31 Oktober 2025, produksi migas Pertamina tetap terjaga di atas 1 juta MBOEPD dengan yield valuable kilang melampaui 83 persen. Volume penjualan telah menembus 100 juta KL dan niaga gas stabil di atas 300 juta MMBTU. Armada logistik energi Pertamina yang terdiri dari 470 kapal terus mendukung distribusi nasional, sementara volume kargo Pertamina International Shipping (PIS) tumbuh 8 persen.
Pertamina juga memperkuat bauran energi rendah karbon melalui pembangkit energi baru terbarukan yang menghasilkan total kapasitas 1,1 GW dari panas bumi, surya, gas, angin hingga biogas, serta memproyeksikan produksi listrik mencapai 8,4 GWh.
“Capaian ini menunjukkan bahwa improvement bukan jargon, tetapi komitmen Pertamina dalam menjaga ketahanan energi dan memberi nilai terbaik bagi Indonesia menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Simon dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi XII DPR RI, pada Senin (17/11).
2. TJSL: Bantuan kemanusiaan & pemulihan pascabencana

Pertamina juga mengambil peran dalam penanganan bencana yang melanda Aceh dan Sumatra. Melalui program Pertamina Peduli, bantuan disalurkan melalui jalur darat, laut, hingga udara untuk menjangkau wilayah yang terisolasi.
Hingga 9 Desember 2025, Pertamina Peduli telah membantu lebih dari 79.000 warga terdampak, mengoperasikan lebih dari 160 posko dan lebih dari 110 dapur umum di berbagai titik.
Selain bantuan logistik dan kemanusiaan, Pertamina juga memastikan pasokan energi tetap tersedia dengan menyalurkan lebih dari 327 tabung Bright Gas, lebih dari 26 KL BBM berbagai jenis, serta lebih dari 120 KL avtur untuk mendukung mobilitas bantuan udara.
“Kami berkomitmen untuk meringankan beban masyarakat. Selain bantuan kemanusiaan, kami juga memastikan pasokan energi tetap tersedia, terlebih di kondisi darurat,” tutur Simon.
3. Kombinasi Energi & Kebaikan: Lebih dari Sekadar Bisnis

Vice President Corporate Communication Pertamina, Muhammad Baron, menegaskan bahwa keberlanjutan bukan hanya target perusahaan, tetapi fondasi dalam pengambilan keputusan strategis.
Komitmen ini tercermin dari pencapaian Pertamina yang meraih hasil baik dalam ESG Risk Rating dan penghargaan internasional Green World Awards 2025 dari unit-unit PHE, sekaligus terus memperkuat efisiensi operasional serta tata kelola perusahaan.
Dalam pilar sosial Asta Cita, kontribusi Pertamina juga menjangkau berbagai sektor masyarakat. Lebih dari 20 ribu peluang kerja tercipta melalui pengembangan kapasitas dan pemberdayaan, sementara lebih dari 60 ribu masyarakat desa telah memperoleh manfaat langsung dari berbagai program.
Pertamina turut mendampingi lebih dari 80 ribu UMKM binaan agar naik kelas dan berdaya saing, serta meningkatkan layanan di 67 fasilitas kesehatan. Untuk pendidikan, lebih dari 9 ribu mahasiswa menerima beasiswa peningkatan kompetensi, sementara 76 fasilitas pendidikan dan laboratorium sains telah dibangun.
Pertamina juga mengembangkan 252 desa energi terbarukan, termasuk pemanfaatan panel surya dan biogas, serta menghadirkan 500 titik air bersih di berbagai wilayah terpencil.
“Apresiasi ini menjadi bukti bahwa kami konsisten menerapkan praktik keberlanjutan. Ke depan, Pertamina akan mempercepat transisi energi dan memperkuat pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan,” ujar Baron. (WEB)















