Pertamina NRE Dorong Mahasiswa UNAIR Jadi Penggerak Transisi Energi
- Pertamina NRE mendorong peran generasi muda dalam mendukung transisi energi melalui edukasi yang berkelanjutan.
- Energi baru terbarukan memiliki potensi yang besar.
- Mahasiswa diharapkan menjadi jembatan antara pengetahuan akademik, inovasi teknologi, dan kebutuhan nyata masyarakat.
Jakarta, IDN Times – Dalam rangka memperkuat semangat keberlanjutan dan transisi energi di kalangan generasi muda, Pertamina NRE bersama Himpunan Mahasiswa Program Studi Rekayasa Nanoteknologi menggelar Renewable Energy Lecture Series di Grha Pertamina, pada Rabu (7/10). Kegiatan ini menjadi ruang bagi mahasiswa untuk memperluas wawasan seputar energi baru terbarukan (EBT) dan memahami peran strategisnya bagi masa depan bangsa.
Sebagai perusahaan yang menempatkan keberlanjutan di jantung misinya, Pertamina NRE terus berupaya mendorong pemahaman generasi muda tentang energi bersih melalui edukasi dan pembelajaran yang aplikatif. Melalui kegiatan ini, perusahaan ingin menunjukkan bahwa energi bersih bukan hanya masa depan, tetapi sudah menjadi bagian dari kehidupan saat ini.
1. Generasi muda aset penting transisi energi
Manager Corporate Communication and Stakeholder Management Pertamina NRE, Rika Gresia, menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam mendukung transisi energi.
“Program Renewable Energy Lecture Series ini jadi wujud nyata komitmen Pertamina NRE dalam menggerakkan Green Movement lewat edukasi yang berkelanjutan. Kami ingin mahasiswa tidak hanya memahami energi baru terbarukan, tapi juga termotivasi untuk berperan aktif membawa perubahan, baik sekarang maupun di masa depan. Sesuai tema HUT PNRE ke-9, Sustaining the Nation, Empowering the Future, inilah cara kami menjaga keberlanjutan negeri sekaligus memberdayakan generasi muda sebagai penggerak masa depan energi bersih,” ujarnya.
Rika menambahkan, generasi muda merupakan aset penting dalam keberhasilan transisi energi nasional. Dengan wawasan dan kepedulian yang kuat terhadap keberlanjutan, mahasiswa diharapkan mampu menjadi jembatan antara pengetahuan akademik, inovasi teknologi, dan kebutuhan nyata masyarakat.
2. Potensi besar energi baru terbarukan
Tahta Amrillah, S.Si., M.Sc., Ph.D., Dosen Pembina Himpunan Mahasiswa Rekayasa Nanoteknologi, menyambut baik inisiatif ini.
“Meskipun nanoteknologi baru berumur lima tahun, namun potensi prodi ini sangat besar dalam berkontribusi di bidang energi baru terbarukan. Kami berharap kolaborasi seperti ini bisa membuka peluang mahasiswa untuk memahami aplikasi energi bersih secara nyata dan berperan langsung dalam pengembangan teknologi hijau,” jelas Tahta.
Dalam sesi tanya jawab, mahasiswa aktif menanyakan bagaimana ilmu nanoteknologi bisa diaplikasikan dalam proyek energi terbarukan, mulai dari efisiensi konversi energi hingga pengelolaan limbah yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Menjawab antusiasme tersebut, Fatah Gunawan, Manager O&M Asset Pertamina NRE, menegaskan bahwa peluang untuk berkarya di sektor energi bersih semakin terbuka lebar.
“Banyak orang bilang energi saat ini adalah future energy. Padahal ini adalah present energy yang teknologinya sudah ada. Teman-teman tidak perlu khawatir jika mau berkecimpung di bidang ini karena wadahnya sudah ada,” ungkapnya.
3. Tumbuhkan semangat mahasiswa di energi bersih
Melalui Renewable Energy Lecture Series, Pertamina NRE berharap dapat menumbuhkan semangat mahasiswa untuk menjadi bagian dari ekosistem energi bersih Indonesia.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata semangat Sustaining the Nation, Empowering the Future, dengan menjaga keberlanjutan negeri sekaligus memberdayakan generasi muda untuk menjadi garda terdepan transisi energi nasional. (WEB)
