Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pesan Menhan Jelang HUT ke-80: TNI Jangan Pernah Sakiti Hati Rakyat

(Dokumentasi Kementerian Pertahanan)
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin ketika memberikan pesan jelang HUT ke-80 TNI. (Dokumentasi Kementerian Pertahanan)
Intinya sih...
  • Panglima TNI sebut TNI kini juga punya tugas jaga stabilitas keamanan dalam negeri
  • Peran TNI yang multifungsi dikritik oleh masyarakat sipil
  • HUT ke-80 TNI melibatkan 133 ribu prajurit
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin bersama Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Wakil Panglima TNI Jenderal Tandyo Budi Revita, dan tiga kepala staf menyampaikan pesan khusus jelang HUT ke-80 TNI. Salah satu pesan yang disampaikan Sjafrie bagi para prajurit TNI yakni agar semua anggota tidak menyakiti hati rakyat.

"Tentara nasional Indonesia dilahirkan oleh rakyat dan mengabdi kepada rakyat, serta akan kembali kepada rakyat. Untuk itu segenap prajurit TNI agar senantiasa hadir dan ikut serta aktif mengatasi kesulitan rakyat di sekitarnya," ujar Sjafrie di dalam pesan video yang dibagikan Kemhan, Sabtu (4/10/2025).

"Jangan sekali-kali pernah menyakiti hati rakyat," imbuhnya.

Purnawirawan jenderal bintang empat itu juga mengingatkan prajurit TNI agar tetap menjadi tentara rakyat. Selain itu, Sjafrie juga meminta semua prajurit TNI untuk semakin loyal kepada misi negara.

"Tetap menjaga disiplin keprajuritan serta menjunjung tinggi kehormatan di atas segala-galanya," kata mantan Pangdam Jaya itu.

1. Panglima sebut TNI kini juga punya tugas jaga stabilitas keamanan dalam negeri

(Dokumentasi Kemhan)
Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto (tengah), Wakil Panglima TNI, Jenderal Tandyo Budi Revita (kiri belakang) dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak (kanan belakang) mengenakan seragam baru TNI. (Dokumentasi Kemhan)

Pesan lain juga disampaikan oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto di dalam video pesan yang sama. Ia mengatakan, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2025, TNI memiliki tugas untuk menuntaskan operasi militer berperang dan operasi militer selain perang (OMSP).

"Kedua operasi ini merupakan wujud nyata dari tanggung jawab dan pengabdian TNI dalam menegakan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945," kata Agus.

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) itu juga menyebut sejumlah tugas prajurit TNI di luar operasi militer. Salah satunya menjaga keamanan di dalam negeri.

"Operasi militer selain perang menjadi sarana TNI untuk mendukung agenda nasional antara lain mendukung program strategis nasional, menjaga stabilitas keamanan dalam negeri, membantu tugas pemerintah di daerah, termasuk pembangunan dan ketahanan pangan serta penanggulangan bencana alam," katanya.

Ia menambahkan, dengan menjalankan dua fungsi perang dan non-perang, membuktikan TNI tidak hanya siap di medan tempur tetapi juga menjadi kekuatan yang bermanfaat, adaptif dan bersinergi.

2. Peran TNI yang multifungsi dikritik oleh masyarakat sipil

(IDN Times/Santi Dewi)
Tentara Nasional Indonesia (TNI) melakukan gladibersih HUT ke-80 di Silang Monas, Jakarta Pusat yang akan melibatkan 130 ribu prajurit. (IDN Times/Santi Dewi)

Sementara, dalam pandangan masyarakat sipil untuk reformasi keamanan, tidak bisa bila institusi militer ikut merambah ke urusan keamanan dalam negeri. Apalagi hingga mengurus sektor-sektor non-pertahanan. Praktik itu, menurut mereka, bertentangan dengan semangat reformasi dan agenda demokratisasi di Indonesia.

"Multifungsi TNI tidak hanya merusak tata kelola pemerintahan sipil, tetapi juga bersifat destruktif bagi profesionalisme TNI itu sendiri," ujar koalisi di dalam keterangan tertulis.

Selain itu, multifungsi TNI membuka ruang penyalahgunaan kewenangan yang berkaitan langsung dengan tindakan represif terhadap masyarakat. "Institusi militer harus ditempatkan sesuai mandat konstitusionalnya, yakni sebagai alat pertahanan negara," kata mereka.

3. HUT ke-80 TNI melibatkan 133 ribu prajurit

(IDN Times/Santi Dewi)
Gladibersih HUT ke-80 TNI di Monas yang dipimpin langsung oleh Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. (IDN Times/Santi Dewi)

Sementara, Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayjen TNI Freddy Ardianzah mengatakan, HUT TNI kali ini bakal dihelat lebih megah dan kolosal lantaran melibatkan 133 ribu prajurit. Selain itu, jumlah alutsista yang dilibatkan mencapai 1.047.

"Rencananya kami akan melibatkan 133 ribu prajurit TNI dan pendukung. Jadi, jauh lebih besar dibandingkan HUT ke-79. Ketika itu jumlah prajurit yang dilibatkan hanya 100 ribu. Alutsista yang tergelar dalam demonstrasi kurang lebih 1.047 (unit)," ujar Freddy di Silang Monas, Jumat (4/10).

Ratusan ribu individu yang terlibat dalam HUT ke-80 TNI tidak hanya prajurit militer, tetapi juga ada siswa SMK, veteran, komunitas hingga ormas Barisan Ansor Serbaguna. Jenderal bintang dua itu berharap, cuaca pada Minggu (5/10) cerah dan mendukung perhelatan puncak HUT ke-80 TNI. Selain itu, prajurit dari tiga matra dan komponen pendukung bisa unjuk keterampilan dan kemampuan personel serta alutsista.

Acara HUT ke-80 TNI akan diwarnai dengan atraksi alutsista dari ketiga matra, unjuk kemampuan prajurit, hingga defile prajurit serta alutsista.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us

Latest in News

See More

Menag Harap Halaqah Internasional Bisa Kembangkan Intelektual Kritis

05 Okt 2025, 07:00 WIBNews