PPP Beri Sinyal PDI Perjuangan Gabung KIB Usai Airlangga-Puan Bertemu

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani, bertemu di Monas, Jakarta Pusat, pada Sabtu 8 Oktober 2022. Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Mardiono, memberi sinyal PDIP akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu.
"Jadi, pertemuan Pak Airlangga dengan Ibu Puan Maharani, itu merupakan bagian pertemuan ya lobi-lobi politik. Karena politisi ini kalau bertemu politisi ya pasti bagian dari lobi-lobi politik," ujar Mardiono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (10/10/2022).
"Jadi, saya percaya itu adalah bagian dari penguatan untuk KIB," sambungnya.
Dalam KIB, sudah ada tiga partai politik yang bergabung. Mereka ada Golkar, PAN, dan PPP.
1. KIB buka komunikasi dengan partai lain bila ingin bergabung

Mardiono menjelaskan, KIB membuka koalisi dengan partai lain bila ingin bergabung. Menurutnya, penting untuk membangun kekuatan politik.
"Kami juga membuka yang seluas-luasnya, tentu lebih banyak lagi yang bergabung dengan koalisi KIB, ini tentu kami akan membangun kekuatan politik yang baik ke depan untuk membangun bangsa dan negara. Saya pikir itu lebih penting," kata dia.
2. Bertemu Airlangga di Monas, Puan: Kita harus bersama membangun bangsa
Sebelumnya, dalam pertemuannya dengan Airlangga di Monas, Puan mengajak untuk bekerja sama. Sebab, PDIP dan Golkar dinilai punya banyak kesamaan.
Kehadiran kami berdua di sini tentu saja untuk berbicara, untuk menyamakan pendapat apa yang terbaik bagi bangsa dan negara. Bahwa sebagai partai nasionalis yang sama-sama sudah mengarungi asam garam (dan) pasang surut dinamika dalam membangun bangsa dan negara, kami sama-sama memahami dan menyepakati bahwa kita harus bisa bersama-sama dalam membangun bangsa dan negara," ujar Puan, Sabtu (8/10/2022).
3. Puan berharap Pemilu 2024 berlangsung kondusif
Puan berharap, pemilu berikutnya bisa berlangsung aman, nyaman, dan tertib. Selain itu, semua pihak bisa menjaga persatuan dan bergembira.
"Karena sebagai pilar demokrasi, harusnya kami menyepakati bahwa harus paham kapan waktunya bertanding dan kapan waktunya bersanding karena semata-mata itu utuk kesejahteraan rakyat Indonesia," ujar Puan.