Prabowo Dinilai Punya Efek Baik di Kancah Dunia, Apa Itu?

05 Jul 2024, 16:10 WIB

Presiden terpilih, Prabowo Subianto ketika berbincang dengan Raja Yordania, Abdullah II bin Al-Hussein di Amman. (Dokumentasi Kemenhan)

Jakarta, IDN Times - Pengamat Hubungan Internasional (HI), Teuku Rezasyah, menilai Presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto, memiliki efek baik di kancah dunia. Terlebih, kata dia, dalam menyelesaikan permasalah yang ada.

Menurutnya, salah satu efek baik itu soal wacana mengirimkan pasukan ke Gaza, Palestina. Hal tersebut juga membuat Malaysia memiliki keinginan untuk bergabung dalam mengirim pasukan ke Gaza.

“Ini kita harus akui bahwa efek Prabowo sangat besar. Sebelum menjadi presiden pun aura kepemimpinan Pak Prabowo itu sudah kelihatan di dalam negeri dan juga di luar negeri, dan ini yang membuat dunia itu berpikir bahwa Indonesia ini benar-benar andalan untuk turut mengupayakan perdamaian dunia,” ujar Teuku Rezasyah kepada jurnalis, Jumat (5/07/2024).

1. Prabowo dinilai miliki ide yang baik dalam menyelesaikan masalah dunia

Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto menjadi pembicara di acara IISS Shangri-La Dialogue ke-21 2024 di Singapura (IDN Times/Istimewa)

Teuku menyampaikan, Prabowo memiliki ide yang baik dalam menyelesaikan masalah dunia. Menurutnya, ide Prabowo mengirimkan pasukan ke Gaza adalah hal baru.

“Pak Prabowo itu kan mengeluarkan idenya pada saat dunia sedang bingung tidak ada ide kan. Jadi sebelum jadi presiden pun auranya sudah kelihatan di dalam dan di luar negeri dan membikin dunia itu menduga-duga bagaimana Indonesia ke depan,” ucap dia.

“Karena pada saat dunia sedang tidak punya ide, sedang bingung dengan resolusi yang babak belur, kemudian negara-negara OKI tidak konsisten, negara Arab tidak konsisten Pak Prabowo datang dengan terobosan,” sambungnya.

2. Negara ASEAN harus bersatu

Pengamat hubungan internasional, Teuku Rezasyah. (IDN Times/Sonya Michaella)

Teuku mengatakan, terkait dengan Malaysia yang ingin bergabung mengirimkan pasukan ke Gaza, itu merupakan tindakan baik. Menurutnya, negara di ASEAN harus bersatu.

“Jadi, kita sesama saudara serumpun sebagai keluarga besar ASEAN kita setuju aja kita menyetujui ide Malaysia ini boleh dengan RI, tapi kalau ada masalah di lapangan yang pegang komandonya siapa kan, jadi untuk itu biar tidak ada rasa sedih Malaysia karena dia di bawah payung Indonesia mungkin,” ucap dia.

3. PBB jangan hanya dengar suara dari barat

Pengamat hubungan internasional, Teuku Rezasyah. (IDN Times/Sonya Michaella)

Lebih lanjut, Teuku juga meminta kepada Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk tidak hanya mendengar suara-suara dari negara barat. Dia menegaskan, penting bagi PBB mendengarkan berbagai usulan dari negara Asia.

“Jadi, sekarang PBB hendaknya mencari platform yang netral, tapi memungkinkan Indonesia berada di depan. Untuk itu perlu pendekatan khusus dengan PBB, jadi Pak Prabowo bisa saja berkoordinasi dengan Kemenlu agar ditangani langsung negara Indonesia bertanggung jawab, kita tidak ingin menjadi pemimpin tetapi kita punya ide dan ide ini visible,” imbuhnya.