Prabowo Duga Siswa Keracunan MBG karena Tak Pakai Sendok

Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto menduga siswa yang keracunan usai mengonsumsi makan bergizi gratis (MBG) karena proses konsumsinya tidak bersih.
Prabowo mengatakan, saat berkunjung ke sekolah, ada siswa yang enggan makan menggunakan sendok. Karena kebiasaan tidak makan sendok itu, Prabowo menduga bisa menjadi pemicu keracunan.
"Kekurangan itu karena juga adat dan istiadat budaya kita juga, saya masuk satu ruangan 30 orang, 20 pakai sendok, ada 10 gak mau pake sendok, tidak salah dia karena dia terbiasa makan tidak pakai sendok, tapi kita mendidik dia untuk cuci tangan. Jadi bisa saja yang keracunan adalah hal-hal seperti itu," ujar Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (5/5/2025).
Menurutnya, bisa saja dalam ompreng tempat makan MBG tidak ada sendoknya sehingga dia meminta orangtua membekali sendok kepada anaknya.
"Hal-hal sepele, tapi mendasar. Mungkin dulunya, sayang sama anak-anaknya dan mungkin juga dalam paket itu kepala BGN dalam ompreng yang diberikan tidak ada sendoknya, bener kan? Jadi inisiatif orangtua membekali sendok. Nah mungkin perlu disosialisasikan atau kita bisa cari sendok-sendok tak terlalu mahal," kata dia.
Berdasarkan catatan IDN Times, peristiwa dugaan keracunan makanan MBG ini terjadi dalam sebulan terakhir. Kejadian pertama di Cianjur pada pertengahan April 2025. Tercatat jumlah korban mencapai 79 orang dengan rincian 60 siswa MAN 1 dan 19 siswa dari SMP PGRI 1 Cianjur.
Kejadian ini langsung jadi sorotan publik, mengingat program MBG merupakan salah satu upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan gizi pelajar. Para korban yang bergejala keracunan sempat dirawat di RSUD Sayang dan RS Bhayangkara. Mereka keracunan bukan karena makan tak pakai sendok, tapi berasal dari ompreng yang digunakan.
"Dari hasil uji Labkesda Cianjur, ompreng yang digunakan ditemukan mengandung bakteri Staphylococcus sp, Escherichia coli, dan Salmonella sp," ujar Kasatreskrim Polres Cianjur, AKP Tono Listianto kepada jurnalis, Kamis (1/5/2025).
Di beberapa daerah juga terjadi keracunan seperti di Nunukan, Kalimantan Utara dan Sukoharjo, Jawa Tengah.