Pramono Tanggapi Ahok soal Monas Tenggelam, Alhamdulillah Tak Terjadi

- Pemprov DKI telah mengantisipasi dengan penguatan tanggul, pengoperasian pompa penuh, dan koordinasi intensif dengan Dinas Sumber Daya Air.
- Pemprov DKI memonitor ketat titik tanggul bocor di Muara Angke, Baywalk Pluit, Sunda Kelapa, Muara Baru, RE Martadinata, dan Marunda Pulo.
Jakarta, IDN Times – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menanggapi pernyataan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang sebelumnya memprediksi jika tanggul Pantai Mutiara jebol, maka Monas akan banjir.
Pramono mengatakan, Pemprov DKI telah mempersiapkan penanganan rob jauh-jauh hari sebelum puncak pasang terjadi pada awal Desember 2025.
"Sehingga ketika robnya naik, yang oleh Pak Ahok diperkirakan kalau jebol bisa sampai banjir di Monas, waktu itu saya jawab dengan serius juga bahwa mudah-mudahan tidak terjadi, dan alhamdulillah tidak terjadi,” ujar Pramono saat meninjau tanggul Muara Baru, Jakarta Utara, Senin (8/12/2025).
1. Prioritas Pramono sejak pimpin Jakarta

Pramono mengatakan, Pemprov DKI sebenarnya sudah mengantisipasi sejak awal bahwa dengan penguatan tanggul, pengoperasian pompa secara penuh, serta koordinasi intensif dengan Dinas Sumber Daya Air, maka telah membantu menahan dampak rob. Bahkan, kondisi ini sudah menjadi prioritas sejak menjabat.
"Saya sudah langsung ini menjadi prioritas, maka kenapa di Muara Angke yang tentunya kalau tidak ada antisipasi itu, pasti rob-nya jauh lebih tinggi. Kemarin memang rob yang terjadi karena bulan supermoon," kata Pramono.
2. Pramono monitor ketat enam tanggul

Pramono mengatakan, Pemprov DKI Jakarta memonitor ketat sejumlah titik tanggul yang bocor di Muara Angke, Baywalk Pluit, Sunda Kelapa, Muara Baru, RE Martadinata, dan Marunda Pulo.
"Memang yang menjadi problem adalah salah satunya ada yang menjadi tanggung jawab Kementerian PU, ada yang menjadi tanggung jawab Pelindo, ada yang menjadi tanggung jawab KKP, ada yang menjadi tanggung jawab Pemerintah DKI. Kenapa kok ada seperti dibagi-bagi, ya, itu adalah kesepakatan," kata dia.
3. Pemprov DKI akan lanjutkan NCICD

Pramono sudah meminta Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta melanjutkan pembangunan tanggul pengamanan pantai sebagai bagian dari program jangka panjang NCICD (National Capital Integrated Coastal Development).
Pada tahun anggaran 2025, pekerjaan yang sedang berjalan meliputi segmen Asahimas sepanjang 1,2 kilometer, segmen Ancol Barat–Seafront sepanjang 0,8 km, kemudian tanggul mitigasi Muara Angke sepanjang 1,1 kilometer.
"Mudah-mudahan untuk tahun ini 2026 yang paling utama adalah di Pantai Mutiara kurang lebih 430 meter sisi timur dan 100 sisi barat. Memang apa, pembangunan kompleks sekali," kata dia.
Sebelumnya, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kembali mengingatkan soal potensi ancaman banjir laut di wilayah Jakarta Utara.
Dia menyoroti kondisi tanggul Pantai Mutiara yang dinilai rawan, terutama ketika terjadi kombinasi pasang air laut dan hujan deras. Ahok menilai, jika tanggul tersebut jebol dampaknya bisa menjalar hingga pusat kota.
“Jika (tanggul Pantai Mutiara) jebol air laut pasang dan hujan turun, bisa banjir sampai Monas,” ujar dia belum lama ini.

















