Program Makan Bergizi Gratis Dikaji KPK

- Berbagai cara dilakukan dalam mengkaji MBG
- Kajian KPK diharapkan bisa perbaiki MBG
Jakarta, IDN Times - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dikaji Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kajian dilakukan untuk memberikan sejumlah rekomendasi perbaikan program yang menjadi janji kampanye Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka itu
"Saat ini KPK sedang melakukan kajian di Direktorat Monitoring Pencegahan KPK. Dari kajian itu nanti KPK akan memberikan rekomendasi-rekomendasi perbaikan kepada para stakeholder terkait," ujar Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, dikutip Rabu (15/10/2025).
1. Berbagai cara dilakukan dalam mengkaji MBG

Kajian tersebut dilakukan dengan berbagai cara. Mulai dari sampling informasi, observasi di lapangan, hingga analisis fakta.
"Artinya, dalam proses kajian ini juga butuh proses yang komprehensif," kata Budi.
2. Kajian KPK diharapkan bisa perbaiki MBG

Budi mengatakan, kajian tersebut akan berakhir pada sebuah kesimpulan lengkap. Hasilnya akan diserahkan kepada pemangku kepentingan untuk perbaikan program MBG.
"Dari kajian itu KPK akan memberikan rekomendasi dan harapannya adalah untuk ditindaklanjuti sehingga tata kelola, mekanisme, prosesnya menjadi lebih efektif dan efisien," ujar dia.
3. KPK berharap MBG yang diterima siswa bisa lebih baik

KPK berharap kajian yang dilakukan KPK dilaksanakan oleh para pemangku kepentingan. Dengan demikian, maka kualitas MBG yang diterima anak-anak semakin baik.
"Dan hasilnya pun ketika didistribusikan makanan-makanan itu kepada anak-anak kita itu juga mempunyai kualitas yang baik," ujar dia.
Program MBG menjadi sorotan karena pelaksanaannya yang kontroversial. Sejak diluncurkan pada awal 2025, ribuan murid menjadi korban keracunan program andalan Prabowo-Gibran tersebut. Anggaran MBG tahun 2025 adalah sebesar Rp71 triliun. Dengan anggaran tambahan sebesar Rp28 triliun, maka totalnya menjadi Rp99 triliun.
Anggaran program MBG yang sudah terealisasi diketahui sebesar Rp21,64 triliun pada Jumat (3/10/2025). Angka tersebut naik 12 persen dari posisi pekan lalu, Jumat (26/9/2025) yang sebesar Rp19,3 triliun.