Kelakar Trump Ragu Bisa Masuk Surga meski Sukses Damaikan Gaza-Israel

Jakarta, IDN Times – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengungkapkan keraguannya tentang peluang dirinya masuk surga dalam percakapan santai dengan wartawan di pesawat kepresidenan Air Force One, saat menuju Israel pada Minggu (12/10/2025). Dalam sesi itu, wartawan Fox News, Peter Doocy, menanyakan apakah keberhasilan Trump menengahi gencatan senjata antara Israel dan Hamas bisa membuatnya lebih dekat ke surga.
“Saya sedang sedikit bercanda. Saya tidak berpikir ada sesuatu yang akan membawa saya ke surga. Benar-benar tidak,” ujar Trump, dikutip dari The Independent.
Trump kemudian melanjutkan pembicaraannya dengan nada ringan. Ia mengatakan tidak yakin akan masuk surga, tetapi merasa telah membuat hidup banyak orang menjadi lebih baik. Suasana di pesawat pun dipenuhi tawa, mencerminkan perbincangan santai namun sarat makna tentang refleksi spiritual dan warisan diplomatiknya.
1. Hubungkan surga dengan misi perdamaian dunia

Dalam wawancara telepon bersama Fox and Friends, Trump mengaitkan upaya diplomatiknya dengan refleksi spiritual pribadi.
“Saya ingin mencoba masuk surga, jika memungkinkan. Saya dengar saya tidak berjalan baik. Saya benar-benar berada di dasar tiang totem,” ujarnya, dikutip dari USA Today.
Ia menambahkan bahwa jika dirinya berhasil masuk surga, maka perannya dalam mendamaikan negara-negara mungkin akan menjadi salah satu alasannya.
Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, menyampaikan pandangannya mengenai komentar tersebut.
“Saya pikir presiden serius. Saya pikir presiden ingin masuk surga – seperti yang saya harap kita semua di ruangan ini juga,” katanya.
Ucapannya menunjukkan bahwa refleksi Trump bukan sekadar lelucon, melainkan juga cerminan niat untuk memaknai posisinya sebagai pemimpin dunia.
Trump kemudian menyinggung hubungannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, sambil mengulang klaim bahwa pemilu AS 2020 telah dicurangi. Ia menilai bahwa jika dirinya tetap menjabat, konflik seperti di Rusia dan Ukraina tidak akan pernah terjadi. Trump percaya kedekatannya dengan Putin menjadi faktor yang dapat mencegah perang besar di Eropa.
2. Strategi politik dengan sentuhan keagamaan

Pemerintahan Trump memanfaatkan tema spiritual untuk memperkuat dukungan politiknya melalui kampanye penggalangan dana.
“Tahun lalu, saya nyaris mati ketika peluru itu menembus kulit saya. Kembalinya saya yang gemilang ke Gedung Putih seharusnya tidak pernah terjadi!” tulis Trump dalam salah satu email resminya.
Ia menambahkan bahwa Tuhan menyelamatkannya untuk satu alasan yaitu make America great again (membuat Amerika hebat kembali). Strategi ini dimaksudkan untuk menggugah emosi para pendukungnya agar tetap solid menjelang pemilu berikutnya.
Untuk menarik pemilih evangelis, Trump meluncurkan Alkitab God Bless the USA pada 2024 bersama musisi Lee Greenwood, dijual seharga 59,99 dolar AS (setara Rp994 ribu).
“Ini adalah Alkitab yang luar biasa,” ujarnya dalam promosi tersebut.
Meski mengaku sebagai penganut Kristen non-denominasi sejak 2020, pendekatan keagamaannya sering dipandang sebagai bagian dari strategi politik, bukan cerminan keyakinan yang mendalam.
Sementara itu, Ibu Negara Melania Trump memperlihatkan sisi berbeda dari keluarganya saat bertemu Paus Fransiskus pada 2017.
“Saya meminta restu untuk rosario saya,” ungkapnya.
Perbedaan ini memperlihatkan bahwa dimensi keagamaan keluarga Trump sering kali lebih dekat dengan ranah politik ketimbang spiritualitas pribadi.
3. Gencatan senjata di Gaza jadi bukti keberhasilan diplomasi

Kesepakatan gencatan senjata yang diumumkan sebelum kunjungan Trump ke Israel menghasilkan pembebasan 20 sandera Israel yang masih hidup dan ditahan oleh Hamas. Langkah tersebut menjadi pencapaian penting bagi upaya mediasi AS, menandai keberhasilan besar setelah konflik panjang di Gaza. Trump menyebut bahwa perang telah berakhir dan menyatakan keyakinannya bahwa gencatan senjata akan bertahan lama, membawa harapan baru bagi stabilitas kawasan.
Para sandera, yang sebelumnya termasuk dalam lebih dari 250 orang yang diculik sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, terlihat berjalan menuju truk Palang Merah. Sumber New York Post menyebut mereka berada dalam kondisi stabil setelah lebih dari dua tahun dalam penahanan. Proses pertukaran dengan ratusan tahanan Palestina menunjukkan kompleksitas negosiasi yang akhirnya berhasil diselesaikan.
Trump memuji hasil diplomasi tersebut dengan penuh percaya diri. Ia menyebut kesepakatan ini akan bertahan dan menjadi fondasi perdamaian jangka panjang di Gaza, menegaskan keyakinannya bahwa langkah itu adalah puncak dari pendekatan diplomatiknya di Timur Tengah.