Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Teriakan Boikot Bergema di Gedung Trans7

Ratusan massa aksi di Gedung Trans7, Jakarta Selatan (IDN Times/Irfan Fathurohman)
Ratusan massa aksi di Gedung Trans7, Jakarta Selatan (IDN Times/Irfan Fathurohman)
Intinya sih...
  • Ratusan orang dari PWNU DKI Jakarta dan alumni pesantren aksi unjuk rasa di depan gedung Trans7.
  • Para peserta aksi menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Nahdlatul Ulama sebagai bentuk solidaritas terhadap dunia pesantren.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Ratusan orang dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta dan alumni pesantren menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Trans7, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu (15/10/2025).

Bendera NU mewarnai halaman gedung. Beberapa di antaranya membawa spanduk ‘Menciderai Marwah Pesantren Tangkap Direksi Trans7.’

“Boikot, boikot, boikot Trans7 sekarang juga!” teriak orator di mobil komando dan diikuti massa.

Para peserta aksi juga menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Nahdlatul Ulama sebagai bentuk solidaritas terhadap dunia pesantren.

Dalam orasinya dari atas mobil komando, Ketua PWNU DKI Jakarta, KH Samsul Ma'arif, mengatakan, aksi ini digelar untuk menjaga kehormatan pesantren yang dinilai telah disudutkan dalam tayangan salah satu program Trans7.

"Berkat pengajian dan pendidikan dari ulama pesantren sampai sekarang kita demikian kuat dan kokoh. Alhamdulillah kita hidup tenang," kata Samsul.

Arus lalu lintas di Jalan Wolter Monginsidi dan Gatot Soebroto padat merayap selama pelaksanaan penyampaian aspirasi tersebut. Hingga pukul 12.00 WIB lalu lintas dari Pancoran Jakarta Selatan terpantau padat merayap.

Aksi tersebut buntut merupakan bentuk protes dari salah satu acara di Trans7, Xpose Uncensored yang menampilkan beberapa potongan video. Di antaranya video yang memperlihatkan para santri dan jemaah menyalami seorang kiai yang duduk, serta potongan video lain yang memperlihatkan seorang kiai turun dari mobil.

Narasi dalam video itu menyebutkan, santri rela ngesot demi menyalami dan memberi amplop kepada kiai.

Setelah ramai kritik, Trans7 menyampaikan surat permintaan maaf yang ditujukan kepada Bapak HM. Adibussholeh, perwakilan Pondok Pesantren (PP) Putri Hidayatul Mubtadiaat JI. KH. Abdul Karim RT 02/RW 01 Desa Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us

Latest in News

See More

Prabowo Teken Perpres Penanganan Sampah di Kota Jadi Energi Terbarukan

15 Okt 2025, 14:55 WIBNews