Pulihkan Korban Tsunami Selat Sunda, Kemensos Dirikan Trauma Healing
Jakarta, IDN Times - Kementerian Sosial menggelar program Layanan Dukungan Psikososial (LDP) guna memulihkan para korban bencana tsunami Selat Sunda. Program LDP dilakukan oleh 56 petugas di 7 Pos LDP dan menyebar ke titik pengungsian lain.
"Kegiatan ini dihadiri 1.000-1.500 orang pengungsi anak-anak atau ibu-ibu setiap hari," ujar Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, Selasa (1/1).
1. Sebanyak 23 pendamping PKH diturunkan
Untuk mempercepat proses trauma healing korban tsunami dan memperluas layanan dukungan psikososial, kata Agus, Kemensos menurunkan 23 pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) untuk mendampingi warga.
"Tugas mereka adalah mendampingi pemulihan pascatrauma warga terdampak bencana agar pelan-pelan dapat melanjutkan hidupnya," tuturnya.
Selain pendamping PKH, Kemensos juga mengerahkan tenaga relawan dari Tagana, Tenaga Pelopor Perdamaian, Satuan Bakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan para relawan lainnya.
"Hal ini menunjukkan rasa kesetiakawanan sosial yang tinggi. Semangat mereka untuk membantu sesama sangat luar biasa," katanya.
2. Berbagai layanan psikologi disediakan

Agus menjelaskan, Pos Utama LDP berada di GOR Futsal Labuhan untuk Provinsi Banten dan Lapangan Tenis Indoor Kalianda untuk Provinsi Lampung. Bentuk kegiatan yang dilakukan bersama relawan antara lain phsyco therapy (katarsis mental, trauma healing, konseling, intervensi krisis, motivasi hidup), play therapy (sulap, game), spiritual therapy (pengajian, istighosah), hypno therapy (meditasi), psiko edukasi (motivasi belajar kembali).
Sementara, di Posko Labuan juga sudah mulai diaktifkan Pondok Anak Ceria (PAC). Di PAC tersebut anak-anak dilibatkan dalam berbagai macam aktivitas yang membuat mereka gembira, mengurangi trauma, dan diajak beraktivitas yang bersifat edukatif dan kreatif. Kegiatan dilakukan secara terstruktur, terencana dan terjadwal.
"Penanganan terhadap anak diorganisasikan dengan baik seperti misalnya sudah mulai disusun jadwal kegiatan, klaster anak berdasarkan usia, dan jenis kegiatan yang berbeda," ungkapnya.
3. Sebanyak 5 LDP didirikan di Banten
Di Banten, saat ini terdapat 5 Pos LDP. Posko Lapangan Futsal di Labuan, Posko di Kantor Kecamatan Angsana, Posko di Tembong Carita, Pos Bumi Perkemahan Cikujang, dan Kampung Palingping Ds. Tunggal Jaya Kecamatan Sumur. Di Lampung, Posko LDP ada di Lapangan Tennis Indoor Kalianda Lampung Selatan dan Kantor Gubernur Provinsi Lampung.
"Upaya percepatan dalam penanganan bencana terus dilakukan sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo agar warga terdampak bencana terpenuhi kebutuhan dasarnya dan terlindungi oleh negara," kata Agus.
4. Anggaran Rp2,8 miliar digelontorkan untuk tangani korban tsunami Selat Sunda

Hingga 31 Desember 2018, Kemensos menggelontorkan anggaran bantuan bencana tsunami Selat Sunda senilai Rp2,8 miliar.
Bantuan tersebut terdiri dari bantuan logistik untuk Banten Rp1,4 miliar, bantuan logistik untuk Lampung Rp1,1 miliar, santunan ahli waris untuk 9 orang total Rp135 juta, bantuan peralatan dapur keluarga sebesar Rp33,5 juta, dan bantuan natura dapur umum Rp70 juta.
5. Cadangan beras pemerintah dikeluarkan di beberapa titik

Untuk memenuhi kebutuhan logistik, pemerintah telah mengeluarkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dari Gudang Bulog setempat. Kabupaten Pandeglang mengeluarkan 100 ton CBP yang dipergunakan untuk memasak di dapur umum lapangan, dapur umum mandiri, dan jumlah korban bencana sesuai nama dan alamat dengan indeks 400 gram per orang per hari dikalikan dengan jumlah hari masa tanggap darurat.
Kebutuhan makanan dipenuhi dari Dapur Umum Lapangan sebanyak 15 titik di Provinsi Banten dan 8 titik di Provinsi Lampung, dengan masing-masing produksi 3.000 nasi bungkus per hari. Total 23 titik dapur umum yang memproduksi total 69.000 bungkus per hari
Pemerintah juga menyalurkan makanan siap saji dan lauk pauk sebanyak 6.200 paket, mie instan 54.400 bungkus, pemberian peralatan dapur keluarga sebanyak 500 paket, serta distribusi bahan mentah berupa lauk pauk untuk dapur umum mandiri masyarakat.