Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ramadan 2025 Tahun Berapa Hijriah? Kenali Sejarah Penanggalan Hijriah

Ilustrasi Kalender/Penanggalan (IDN Times/Sunariyah)
Ilustrasi Kalender/Penanggalan (IDN Times/Sunariyah)
Intinya sih...
  • Bulan puasa Ramadan 2025 bertepatan dengan tahun 1446 Hijriah, penanggalan umat Muslim yang digunakan untuk menentukan hari besar agama Islam dan kalender transaksi.
  • Hijriah diambil dari peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad pada tahun 622 Masehi, yang penting dalam sejarah Islam. Sistem ini muncul pada abad ke-7 M.
  • Sistem penanggalan Hijriah berdasarkan arah rotasi bulan, lebih pendek 11-12 hari dari penanggalan Masehi. Di Indonesia, Sultan Agung mengakulturasikan penanggalan Hijriah kepada masyarakat Jawa.

Jakarta, IDN Times - Ramadhan 2025 tahun berapa hijriah? Dalam sistem penanggalan kalender Islam, bulan puasa Ramadan tahun 2025 bertepatan dengan tahun 1446 Hijriah. Kalender Hijriah, merupakan penanggalan umat Muslim, yang telah bekembang dari masa ke masa dan menjadi simbol dan identitas umat Muslim di berbagai belahan dunia.

Lebih dari sekadar simbol, kalender Hijriah digunakan sebagai alat komunikasi yang berperan untuk menentukan hari besar agama Islam, waktu ibadah, hingga sebagai kalender transaksi.

Berikut informasi lengkap tentang asal usul dan makna tahun Hijriah. Sehingga penjelasan Ramadhan 2025 tahun berapa hijriah? Bisa dijabarkan dibawah ini.

1. Asal usul nama Hijriah

Ilustrasi perjalanan perang (freepik.com/rawpixel.com)
Ilustrasi perjalanan perang (freepik.com/rawpixel.com)

Dilansir dari situs resmi Muhammadiyah, penamaan Hijriah diambil dari peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi.

Peristiwa tersebut penting dalam sejarah Islam yang menandai perpindahan Rasulullah dan para sahabatnya ke Madinah, untuk membentuk negara Islam yang baru. 

2. Sejarah awal kalender Hijriah

Jemaah haji dan umrah di Masjid Nabawi, Madinah (IDN Times/Sunariyah)
Jemaah haji dan umrah di Masjid Nabawi, Madinah (IDN Times/Sunariyah)

Menilik sejarah perkembangan sistem penanggalan Hijriah, sistem ini muncul pada abad ke-7 M, di mana kala itu para sahabat Nabi menghadapi kendala dalam pencatatan peristiwa tahunan, karena tidak mengetahui tahun mana yang dimaksud. Adanya kebingungan tersebut, Khalifah Umar mencetuskan ide untuk menentukan titik awal era Islam. 

Banyak dari sahabat Nabi yang mengusulkan peristiwa yang cocok untuk dijadikan patokan titik awal era Islam. Mulai dari turunnya wahyu pertama hingga wafatnya Rasulullah. Namun, setelah berdiskusi cukup panjang, disepakati bahwa peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad ke Madinah menjadi titik awal era Islam, demikian dikutip dari situs resmi Nahdlatul Ulama. 

3. Perbedaan dengan kalender Masehi

Masjid Nabawi, Madinah (IDN Times/Sunariyah)
Masjid Nabawi, Madinah (IDN Times/Sunariyah)

Terdapat perbedaan antara penanggalan Masehi dan Hijriah. Sistem penanggalan Masehi berpatokan pada rotasi matahari. Sedangkan, penanggalan Hijriah berdasarkan arah rotasi bulan.

Selain itu, satu tahun dalam penanggalan Hijriah lebih pendek 11 sampai 12 hari dari penanggalan Masehi. 

4. Suro, akulturasi Hijriah dalam konteks budaya Jawa

Masjid Suro Palembang (IDN Times/Rangga Erfizal)
Masjid Suro Palembang (IDN Times/Rangga Erfizal)

Di Indonesia sendiri, kalender Hijriah berkembang selaras dengan masuknya agama Islam ke tanah Jawa. Sosok Sultan Mataram Islam, Sultan Agung, berperan penting dalam proses pengenalan sistem penanggalan Hijriah kepada masyarakat Jawa. Ia mengakulturasikan penanggalan Saka dari Hindu dengan penanggalan Hijriah. 

Hasil akulturasi tersebut, terlihat dari penamaan tanggal 1 Muharam di kalender Jawa yang dikenal dengan sebutan Suro. 

5. Hijriah sebagai penghubung dan identitas umat Muslim

Potret haji di Mekkah (IDN Times/Faiz Nashrillah)
Potret haji di Mekkah (IDN Times/Faiz Nashrillah)

Lebih dari sekadar sistem penanggalan, Hijriah memiliki makna serta hikmah mendalam bagi umat Muslim sendiri. Selain menjadi pemisah antara masa kehidupan Nabi Muhammad di Makkah dan Madinah, Hijriah juga awal dari pembentukan komunitas Muslim yang kuat dan menandai langkah awal dalam membangun pondasi Islam sebagai agama dan sistem kehidupan yang komprehensif. 

Selain itu, penanggalan ini sebagai penghubung bagi umat Muslim dengan akar sejarah dan identitas sebagai umat Islam, serta dapat lebih menghargai perayaan keagamaan dalam konteks yang lebih mendalam. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aria Hamzah
Sunariyah Sunariyah
Aria Hamzah
EditorAria Hamzah
Follow Us