Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rapat Paripurna Diwarnai Interupsi Soal Kerusuhan Papua

IDN Times/Hana Adi Perdana
IDN Times/Hana Adi Perdana

Jakarta, IDN Times - Rapat Paripurna DPR yang dilakukan bersama Kementerian Keuangan diwarnai interupsi soal kerusuhan yang terjadi di Manokwari, Papua Barat. Sejumlah anggota DPR menyampaikan aspirasinya. Saat itu Rapat Paripurna hendak dibuka oleh pimpinan rapat, Fadli Zon. Namun, tiba-tiba salah satu anggota legislatif melakukan interupsi. 

"Mahasiswa itu harus dilindungi, bukan ditangkap seperti itu," kata Wakil Ketua Komisi IV DPR Michael Wattimena, Selasa (20/8).

1. DPR minta diusut tuntas

IDN Times/istimewa
IDN Times/istimewa

Anggota Fraksi Demokrat dari dapil Papua Barat itu pun menuntut agar kejadian rasisme tersebut diusut tuntas. Dia tidak ingin kasus tersebut memberi kesan buruk bagi persatuan dan kesatuan Indonesia. 

"Kalau memang ada hoaks, ya ini harus diselesaikan, harus ditindaklanjuti, siapa sebenarnya yang melemparkan bendera merah putih ke selokan," tuturnya.

2. Jangan asal sebut hoaks

IDN Times/istimewa
IDN Times/istimewa

Sementara itu, anggota DPR dari Partai Gerindra Steven Abraham meminta Kapolri untuk turun langsung. Dia tidak ingin aparat langsung menyimpulkan kejadian rasisme tersebut sebagai hoaks.

"Jangan asal hoaks, atau bilang itu hoaks, ditelusuri dulu oleh pihak aparat, apalagi kalau memang benar ada unsur TNI-Polri yang terlibat dalam kasus rasis itu," kata Steven.

3. Rapat paripurna dilanjutkan

IDN Times/Hana Adi Perdana
IDN Times/Hana Adi Perdana

Usai mereka menyampaikan aspirasi, Fadli Zon selaku pemimpin rapat kemudian melanjutkan Paripurna. Dia mendukung adanya tindak lanjut yang lebih serius lagi dari aparat.

"Ya ini memang isu yang sedang hangat bergulir. Ini pasti akan ditindaklanjuti," ucapnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us