Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Banjir Sumatra, HNW: Bantuan Asing Bukan Mengecilkan Peran Pemerintah

Wakil Ketua MPR Hidayat Nurwahid (HNW) di Komplek Parlemen, Jakarta. (IDN Times/Amir Faisol).
Wakil Ketua MPR Hidayat Nurwahid (HNW) di Komplek Parlemen, Jakarta. (IDN Times/Amir Faisol).
Intinya sih...
  • Bantuan asing tidak mengerdilkan Indonesia
  • Prabowo menolak bantuan asing, sebut RI masih mampu
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (HNW) menilai, wajar bila lembaga-lembaga internasional mau menyalurkan bantuan untuk korban bencana banjir bandang di Sumatra. Dia pun meminta agar aksi solidaritas pihak luar ke Indonesia tidak ditutup aksesnya.

HNW mengatakan, pemerintah hingga saat ini masih berupaya semaksimal mungkin dalam penanggulangan bencana banjir bandang di Sumatra. Namun, dia menilai, pemerintah tidak mungkin semua masalah dapat terselesaikan.

"Tapi bila ada warga negara atau pihak-pihak dari luar Indonesia ingin membantu. Menurut saya tidak perlu ditutup itu, karena kalau pun (pemerintah) Indonesia membantu (korban banjir Sumatra) itu akan kemudian juga tidak mungkin semua masalah terselesaikan," kata HNW di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (17/12/2025).

1. Bukan berarti mengerdilkan Indonesia

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (IDN Times/Amir Faisol)
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (IDN Times/Amir Faisol)

Menurut dia, bantuan asing ini bukan berarti mengecilkan kemampuan negara dalam menanggulangi bencana banjir bandang Sumatra. Hingga saat ini korban yang dinyatakan meninggal dalam bencana ini telah mencapai 1.059 jiwa.

HNW mengatakan, selama ini Indonesia juga aktif memberikan bantuan kemanusiaan untuk sejumlah negara yang terkena bencana atau pun negara yang berkonflik. Oleh karena itu, kata dia, wajar apabila dunia internasional mau melakukan hal yang sama untuk Indonesia.

"Ketika akan ada bantuan dari luar juga pasti tidak dalam posisi untuk mengecilkan Indonesia atau melihat Indonesia tidak mampu," kata politikus senior PKS itu.

2. Prabowo tolak bantuan asing sebut RI masih muat

Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan kepada kepala daerah se-Papua di Istana Negara, Jakarta, Selasa (16/12/2025) (YouTube.com/Sekretariat Presiden)
Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan kepada kepala daerah se-Papua di Istana Negara, Jakarta, Selasa (16/12/2025) (YouTube.com/Sekretariat Presiden)

Presiden Prabowo Subianto mengaku mendapat telepon dari sejumlah pimpinan negara sahabat untuk memberi bantuan kepada Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara setelah terkena banjir bandang. Dia menegaskan Indonesia masih mampu menangani bencana tersebut.

"Saya ditelepon banyak pimpinan kepala negara ingin kirim bantuan. Saya bilang, terima kasih, konsen Anda, kami mampu. Indonesia mampu mengatasi ini, ya," ujar Prabowo di Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/12/2025).

Prabowo menjawab soal desakan peristiwa di Sumatra sebagai bencana nasional. Menurut dia, situasi di Sumatra terkendali.

"Ada yang teriak-teriak ingin ini dinyatakan bencana nasional. Kita sudah kerahkan, ini tiga provinsi dari 38 provinsi. Jadi, situasi terkendali," kata dia.

3. Prabowo sebut pihak asing tak suka Indonesia kuat

Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan kepada kepala daerah se-Papua di Istana Negara, Jakarta,
Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan kepada kepala daerah se-Papua di Istana Negara, Jakarta, Selasa (16/12/2025) (YouTube.com/Sekretariat Presiden)

Prabowo mengingatkan untuk mewaspadai pihak-pihak yang cenderung mencari kesalahan atau kambing hitam, terutama dari kalangan elite. Dia mencurigai adanya kekuatan asing yang tidak suka melihat Indonesia kuat. Pihak-pihak ini, menurutnya, menyebarkan narasi bohong bahwa pemerintah tidak hadir.

"Dalam keadaan yang sulit, ada kecenderungan manusia dan juga bangsa kita ini saya lihat ya, terutama sebagian elite-elite kita, ada kecenderungan mau cari kambing hitam, mau cari kesalahan," kata dia.

"Ini bukan saat untuk kita cari kesalahan, ini untuk kita bekerja keras, bahu-membahu mengatasi masalah di lapangan," sambungnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us

Latest in News

See More

KPK OTT Penegak Hukum di Tangerang

18 Des 2025, 00:14 WIBNews