Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rekam Jejak Sjafrie Sjamsoeddin, Pengawal Soeharto Kini Jadi Menhan

Sjafrie Sjamsoeddin (kiri) ketika dilantik sebagai Menteri Pertahanan. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.)
Intinya sih...
  • Prabowo melantik Sjafrie sebagai Menteri Pertahanan di Istana Negara.
  • Sjafrie dan Prabowo bersahabat sejak lulus dari Akademi Militer, Magelang.
  • Sjafrie memiliki pengalaman dalam bidang militer dan pertahanan, termasuk penugasan di berbagai daerah di Indonesia.

Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto pada Senin (21/10/2024) melantik Sjafrie Sjamsoeddin sebagai Menteri Pertahanan di Istana Negara. Sjafrie bukan orang baru bagi Prabowo.

Sebab, keduanya merupakan sahabat sejak lulus di Akademi Militer, Magelang. Bahkan, terakhir ia menjadi asisten khusus Menteri Pertahanan Bidang Manajemen Pertahanan sejak 2019 lalu. 

Usai dilantik, Sjafrie mengatakan bakal melanjutkan apa yang sudah dirintis oleh Prabowo saat menjabat Menhan. "Yang Beliau titipkan ke saya agar pembangunan kekuatan pertahanan negara bisa menjadi benteng kedaulatan dalam rangka mencapai tujuan nasional yang utamanya melindungi tumpah darah Indonesia," ujar Sjafrie di kantor Kemhan, Jakarta Pusat pada Senin kemarin. 

Sjafrie dikenal sebagai prajurit TNI yang cakap, tokoh militer dan birokrat yang berpengalaman mengurusi bidang pertahanan. Bagaimana rekam jejaknya di bidang militer dan pertahanan?

1. Sjafrie lulusan Akmil 1974 dan menyabet Adhi Makayasa

Sjafrie Sjamsuddin ketika bersama Presiden Prabowo Subianto di ruang kerjanya. (www.instagram.com/@sjafrie_sjamsoeddin)

Sjafrie di kalangan media akrab disapa "Pak SS". Ia lahir di Makassar pada 30 Oktober 1952. Sjafrie berusia satu tahun lebih muda dibandingkan Prabowo. Ketika lulus dari Akmil, Sjafrie berhasil menyabet Adhi Makayasa. 

Usai dari Akmil, ia dan Prabowo sama-sama memulai tugas di Komando Pasukan Khusus (Kopassus) pada 1975. Keduanya juga sama-sama pernah bertugas dalam operasi militer penting, salah satunya di Timor-Timor.

2. Sjafrie pernah menjadi tameng hidup Soeharto ketika berkunjung ke Bosnia

Menteri Pertahanan, Sjafrie SjamsuddinMenteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsuddin. (www.instagram.com/@sjafrie_sjamsuddin)

Dalam riwayat penugasannya, Sjafrie pernah memimpin pasukan untuk meredam pemberontakan di Timor-Timor, kemudian di Aceh, Irian Jaya, dan kembali bertugas di Timor-Timor. Dia kemudian dipercaya sebagai Komandan Grup A Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), yang bertugas mengawal dan menjaga keselamatan Presiden ke-2 RI Soeharto. Termasuk pada 1995 saat Soeharto berkunjung ke zona perang di Bosnia Herzegovina.

Sjafrie kemudian mendapat promosi mengisi jabatan bintang satu menjadi Komandan Resor Militer (Danrem) 061/Surya Kencana (1995–1996). Kemudian Kepala Staf Garnisun Tetap (Kasgartap) 1-Ibu Kota (1996), Kepala Staf Kodam (Kasdam) V Jaya (1996), dan Panglima Daerah Militer V Jaya.

Sjafrie saat itu menggantikan Mayjen TNI Sutiyoso untuk posisi Pangdam Jaya. Dia mengisi jabatan bintang dua itu tak lama setelah Prabowo menjabat sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus.

Penugasan Sjafrie menjadi Pangdam Jaya terjadi pada masa jelang kejatuhan Soeharto yang diwarnai berbagai demonstrasi, kerusuhan hingga penjarahan. Sjafrie, sebagaimana dituturkan dalam beberapa buku dan saksi sejarah, dinilai sebagai pemimpin yang piawai meredam dan mencegah kerusuhan massa berlarut-larut.

Saat itu, dia mengerahkan pasukan untuk berkeliling dan berjaga di daerah-daerah rawan. Bahkan, Sjafrie turun langsung memastikan Jakarta kembali aman dan kondusif dengan ikut berpatroli naik kendaraan tempur keliling Jakarta.

Ia juga pernah menduduki posisi Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI (2002), dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Departemen Pertahanan pada 2005 hingga 2010. Dephan sejak 6 November 2008 berganti nama menjadi Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI. Pangkat terakhirnya sebelum pensiun adalah jenderal bintang tiga. 

Selepas pensiun sebagai prajurit pada 2010, Sjafrie langsung dipercaya membantu pemerintahan, antara lain selama periode kedua pemerintahan Presiden Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Wakil Menteri Pertahanan (2010–2014). Kemudian, ia dipercaya Prabowo menjadi Asisten Menteri Pertahanan bidang Manajemen Pertahanan periode 2019–2024. 

3. Sjafrie melaporkan memiliki harta kekayaan Rp23,6 miliar

Menteri Pertahanan, Sjafrie SjamsuddinMenteri Pertahanan, Sjafrie SjMenteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsuddin. (www.instagram.com/@sjafrie_sjamsuddin)

Sementara, Sjafrie melaporkan harta kekayaannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencapai Rp23.677.700.644. Data LHKPN itu dilaporkan pada 2014 lalu ketika menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan. 

Berikut rincian harta kekayaan yang dilaporkan oleh Sjafrie:

  • Tanah dan bangunan: Rp22.845.515.000.
  • Alat transportasi dan mesin: Rp525.000.000 .
  • Harta begerak lainnya: -
  • Surat berharga: -
  • Giro dan setara kas: Rp307.185.644
  • Harta lainnya: -
  • Utang: -

Sjafrie juga melaporkan mempunyai tanah seluas 35 ribu meter persegi di Kabupaten Bogor seharga Rp2.275.000.000. Ia juga memiliki tanah dan bangunan seluas 867 meter persegi dan 1.000 meter persegi di Kota Jakarta Selatan seharga Rp20.570.515.000.

Sjafrie tercatat hanya memiliki satu unit kendaraan bermotor, yaitu mobil merk VW CARAVELLE, tahun pembuatan 2007 yang harganya Rp525 juta. Ia tercatat tidak memiliki harta bergerak lainnya, surat berharga, dan tidak punya piutang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Sunariyah
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us