Ratusan Rumah di Mimika Terendam Banjir, Sampah Picu Sungai Meluap

Banjir disebabkan pendangkalan sungai

Timika, IDN Times - Ratusan rumah warga di Kampung Nawaripi, Distrik Wania, Mimika, Papua Tengah, Papua, terendam banjir akibat hujan dengan intensitas sedang hingga deras dalam beberapa hari terakhir. Ratusan rumah yang terendam banjir tepatnya di RT 08 dan RT 16.

Banjir tersebut disebabkan luapan sungai karena tidak dapat menampung debit air akibat pendangkalan. Pendangkalan terjadi akibat warga membuang sampah di sungai. Kondisi tersebut diperparah banyaknya warga yang memanfaatkan sungai untuk memelihara hewan ternak.

Baca Juga: Ini Budaya 3S Suku Kamoro di Papua yang Masih Lestari hingga Kini

1. Drainase tidak berfungsi dan pendangkalan sungai jadi penyebab banjir

Ratusan Rumah di Mimika Terendam Banjir, Sampah Picu Sungai MeluapRumah warga yang terendam banjir, IDN Times/ Ricky Lodar

Banjir juga disebabkan sistem drainase tidak berfungsi dengan baik. Warga mengeluhkan pembuatan drainase yang tidak baik, sehingga terjadi pengendapan material seperti pasir, baru, kayu yang terbawa air.

Seorang warga RT 16, Kampung Nawaripi, bernama Hasni yang rumahnya juga terendam banjir mengungkapkan, banjir melanda rumah warga karena kesalahan masyarakat membuang sampah di sungai.

"Rumah saya terendam banjir karena ada banyak sampah yang menyumbat saluran drainase, sehingga air tidak dapat mengalir dengan baik," kata Hasni, Senin (29/8/2022). 

2. Setiap tahun Kampung Nawaripi langganan banjir

Ratusan Rumah di Mimika Terendam Banjir, Sampah Picu Sungai MeluapRumah warga yang terendam banjir, IDN Times/ Ricky Lodar

Hampir setiap tahun warga RT 08 dan 16 terdampak banjir. Untuk itu, ia meminta agar pemerintah berupaya memperbaiki drainase di sepanjang sungai yang membentang di permukiman, untuk mencegah banjir lagi.

Hampir semua RT di Kampung Nawaripi terdampak banjir akibat drainase yang tidak berfungsi dengan baik, antara lain RT 12, RT 11, RT 6, RT 7, RT 5, RT 13, dan RT 16. Sedangkan delapan RT mengalami banjir akibat luapan sungai dialami warga di sembilan RT yaitu RT 16, RT 8, RT 1, RT 2, RT 3, RT 14, RT 9, dan RT 17.

Sementara itu Kepala Kampung Nawaripi, Norbertus Ditubun, menyebut hampir setiap tahun warganya selalu menjadi korban banjir. Ke depan pihaknya akan mengupayakan agar dilakukan normalisasi sungai agar tak terjadi banjir lagi.

3. Normalisasi setiap tahun diusulkan dalam musrenbang tapi tidak pernah terealisasi

Ratusan Rumah di Mimika Terendam Banjir, Sampah Picu Sungai MeluapKepala Kampung Nawaripi saat meninjau langsung warganya yang terkena banjir, IDN Times/ Ricky Lodar

Hal utama yang diminta kepala kampung agar warga membersihkan drainase, sambil menunggu respons dari Dinas PUPR Kabupaten Mimika untuk menormalisasikan sungai.

"Saya imbau kepada warga saya agar gotong royong dalam membuat drainase, sambil menunggu program drainase dan normalisasi kali yang akan didorong untuk realisasinya tahun depan," kata Norman sapaan Norbertus Ditubun, Senin (29/8/2022).

Normalisasi sungai selalu diusulkan pada Musrenbang tingkat kampung maupun distrik, namun usulan tersebut tidak pernah terealisasi.

"Kami setiap tahun alami banjir dan setiap tahun kami usulkan tapi tidak pernah terealisasi," ungkap Norman.

Baca Juga: [OPINI] Sampah Laut: Saat Buang Sampah Sembarangan Jadi Kebiasaan

4. DPRD akan usulkan normalisasi sungai

Ratusan Rumah di Mimika Terendam Banjir, Sampah Picu Sungai MeluapKepala Kampung Nawaripi saat meninjau warga yang terkena banjir, IDN Times/ Ricky Lodar

Ia menambahkan, saat kunjungan Komisi C DPRD Mimika di Kampung Nawaripi, DPRD menemukan adanya pendangkalan sungai, sehingga perlu dilakukan normalisasi sungai.

“Ternyata pada saat kami turun ke lapangan, kurang adanya normalisasi secara sungai secara menyeluruh. Drainase yang menghubungkan Jalan Yos Sudarso ini dari arah Nawaripi belum selesai. Itu juga menjadi persoalan,” kata Norman.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya