Rommy Ogah Tanggapi Pelaporan Kasus Hukum Erwin Aksa di Ruang Publik

Erwin laporkan Rommy ke Polri karena pencemaran nama baik

Jakarta, IDN Times - Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Romahurmuziy ogah menanggapi soal pelaporan dugaan pencemaran nama baik yang dilayangkan oleh Erwin Aksa ke Polri pada 8 Mei 2023 lalu. Menurut pria yang akrab disapa Rommy itu, ia menerima arahan dari seseorang yang sangat dihormatinya agar tidak menanggapi konflik hukum tersebut di ruang publik. 

"Atas arahan seseorang yang sangat saya hormati, saya tidak bisa menanggapi lebih lanjut melalui media terhadap pelaporan saudara Erwin Aksa," ungkap Rommy di dalam pesan pendek kepada IDN Times, Sabtu, (13/5/2023). 

Pada kesempatan itu, Rommy juga membantah berusaha menemui ayah Erwin, Aksa Mahmud untuk membahas pelaporannya ke Bareskrim, Mabes Polri. Erwin menyebut alih-alih menemui dirinya untuk dilakukan klarifikasi, ia menyebut dihubungi oleh sejumlah koleganya di PPP. Mereka mengatakan Rommy ingin menemui Aksa Mahmud. 

"Hal itu sama sekali tidak betul," katanya. 

Apakah kasus ini akan terus bergulir hingga ke pengadilan?

1. PPP dorong masalah hukum Erwin Aksa dan Rommy diselesaikan secara damai

Rommy Ogah Tanggapi Pelaporan Kasus Hukum Erwin Aksa di Ruang PublikIDN Times/Reynaldy Wiranata

Sementara, Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani, berharap persoalan hukum antara Rommy dan Erwin bisa diselesaikan dengan damai. Keduanya, kata Arsul, bisa berbicara dari hati ke hati dan tak perlu melanjutkan perkara hukum tersebut ke meja hijau. 

"Istilah yang lagi nge-trend diselesaikan dengan pendekatan keadilan restoratif saja. Saya kira nanti Bareskrim Polri juga akan mengarahkan ke penyelesaian dengan pendekatan keadilan restoratif untuk kasus-kasus yang sifatnya personal," ungkap Arsul kepada IDN Times, Jumat (12/5/2023). 

Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua MPR itu menyebut, bila kasus hukum dugaan pencemaran nama baik itu tetap diteruskan ke pengadilan, malah diyakini tidak baik untuk keduanya. "Bisa jadi nanti malah ada lapor yang dibalas pelaporan balik dan sebagainya," katanya. 

Ia mengaku yakin, baik Rommy maupun Erwin akan punya kebesaran hati untuk bisa selesai dengan damai di antara keduanya. Arsul juga mengatakan bahwa persoalan antara Rommy dan Erwin tak menyangkut masing-masing parpol.

Sebab, itu adalah persoalan pribadi keduanya. Meski Erwin kini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Rommy menjabat sebagai Ketua Majelis Pertimbangan PPP.

"Jadi, jelas ya itu bukan persoalan PPP dengan Erwin Aksa atau Partai Golkar," tutur dia lagi. 

Baca Juga: PPP Dorong Masalah Hukum Erwin Aksa-Rommy Diselesaikan Secara Damai

2. DPP PPP siap bantu menyelesaikan bila diminta Rommy

Rommy Ogah Tanggapi Pelaporan Kasus Hukum Erwin Aksa di Ruang PublikKetua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy saat sedang mengikuti Harlah ke-50 di Yogyakarta. (www.instagram.com/@romahurmuziy)

Lebih lanjut, DPP PPP, kata Arsul, siap membantu Rommy bila diperlukan. "Tentu DPP PPP akan turut membantu menyelesaikannya bila diperlukan," ujarnya.

Ia pun mengatakan, Rommy tidak ikut mendampingi dalam pendaftaran bacaleg ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada hari ini. "Tidak ikut (ke KPU)," tutur dia. 

Pernyataan senada juga disampaikan oleh Plt Ketum PPP, Muhammad Mardiono. Ia mengaku tidak yakin, pelaporan tersebut bakal bergulir jadi peristiwa hukum.

Menurutnya, apa yang terjadi antara Rommy dan Erwin merupakan bentuk kesalahpahaman belaka. Apalagi karakter orang masing-masing berbeda. 

"Jadi, semuanya mungkin juga terdapat kesalahpahaman mungkin. Orang kan memiliki karakteristik tersendiri ya," tuturnya

3. Erwin tidak terima dituduh penipu dalam Pilgub Sulawesi Selatan 2018

Rommy Ogah Tanggapi Pelaporan Kasus Hukum Erwin Aksa di Ruang PublikBukti pelaporan Waketum Golkar, Erwin Aksa kepada Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Muhammad Romahurmuziy. (dok. IDN Times/Istimewa)

Polemik antara Erwin dan Rommy bermula dari pernyataan Rommy di program siniar Total Politik yang tayang pada 2 Mei 2023 lalu. Di program tersebut, Rommy menuduh Erwin sebagai penipu dalam Pilkada Gubernur Sulawesi Selatan 2018. 

Dalam kontestasi itu, Erwin bertugas mencarikan rekomendasi tambahan bagi pasangan Agus Arifin Nu'mang-Tanribali Lamo agar bisa maju di pilgub. Pasangan yang didukung Partai Gerindra itu kekurangan dukungan. 

Maka Erwin kemudian membantu dan melobi PPP agar ikut memberikan rekomendasi bagi pasangan Agus-Tanribali. Maka, disepakati rekomendasi itu diberikan dengan imbal balik dana senilai Rp35 miliar. Dana itu diberikan dalam bentuk cek kepada pengurus inti PPP. 

Menurut klaim Rommy, cek itu bodong. Sebab, ketika dicairkan ke bank yang bersangkutan disebut dananya tidak ada. 

"Iya, itu (dana logistik) tidak pernah ada. Tapi, ceknya ada dan bodong. Itu bisa jadi pidana, kalau kita laporkan jadi tindak pidana," ungkap Rommy ketika berbicara pada program Total Politik yang tayang di YouTube pada 2 Mei 2023. 

Klaim Rommy itu dibantah dengan tegas oleh Erwin Aksa. Sebab, rekomendasi dari PPP sudah turun. 

"Gak mungkin. Karena ketika saya sudah memberikan cek tersebut, saya sudah harus siapkan dananya. Kalau ada cek yang dananya sudah dikeluarkan begitu kan, bank akan menelepon dan kemudian mereka akan konfirmasi. Jadi, gak mungkin lah. Kalau tidak, dia akan mengembalikan ke saya," ungkap Erwin ketika dihubungi IDN Times, pada Rabu sore

"Tapi, cek itu benar adanya. Gak saya bantah. Itu kejadian pada 2018 pukul 04.00 WIB," katanya. 

Menurut Erwin, selama ini ia tidak begitu kenal dekat dengan Rommy, meski saat itu Rommy menjabat sebagai Ketua Umum PPP. 

"Saya gak ada hubungan langsung dengan yang bersangkutan. Itu (cek) saya serahkan kepada pengurus inti PPP," tutur dia. 

Tak terima dengan tuduhan sepihak dari Rommy, maka pada 8 Mei 2023 lalu, Erwin datang sendiri ke Bareskrim Mabes Polri dan membuat laporan dugaan pencemaran nama baik. 

Baca Juga: Dituduh Penipu di Pilgub Sulsel 2018, Erwin Aksa Polisikan Rommy PPP

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya