Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

SBY: Sesama Anak Bangsa Harusnya Menyambung Komunikasi dan Dialog

(IDN Times/Santi Dewi)
Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ketika memuka pameran lukisan di Ashta District 8, Jakarta Pusat. (IDN Times/Santi Dewi)
Intinya sih...
  • SBY mengingatkan pentingnya komunikasi dan dialog untuk mencapai kedamaian dan masa depan yang lebih baik di Indonesia.
  • Partai Demokrat menekankan pentingnya seniman peduli terhadap masalah kehidupan di Tanah Air, serta instruksi kepada kader agar menjaga lisan.
  • Ketum Demokrat, AHY, mengajak pendemo untuk hormati aparat yang bertugas di lapangan dan tidak bertindak anarki dalam menyampaikan aspirasi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan masyarakat Indonesia dan pemerintah harus lebih banyak membangun tali komunikasi dan dialog. Tujuannya, satu untuk memastikan kedamaian tercapai dan masa depan Indonesia lebih baik serta sejahtera.

"Mari kita bangun kesadaran bersama untuk saling bergandengan tangan, membangun dialog dan komunikasi yang genuine, agar kita pastikan gerak maju bangsa kita menuju masa depan yang lebih baik. Ada tantangan, ada nilai-nilai demokrasi bahwa setelah ini terbangun kesadaran baru di bawah pemimpin kita, Presiden Prabowo Subianto, kita bisa sama-sama ke depan," ujar SBY di area pameran lukisan di Ashta 8 District, Jakarta Pusat pada Sabtu (6/9/2025).

Pernyataan itu disampaikan SBY untuk mengomentari situasi yang terjadi selama hampir dua pekan ke belakang. Salah satu penyebab amarah publik memuncak karena meski sudah melakukan demo tetapi tak ada yang ditemui oleh anggota DPR pada pekan lalu.

Kini ia mencoba berkontribusi dan berkarya lewat aktivitas melukis. Itu sebabnya mulai hari ini hingga 5 Oktober 2025 akan ada hampir 50 lukisan yang dipamerkan di Ashta 8 District.

Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan itu mengambil tema untuk pameran lukisan tersebut Peace and a Better Future. Pameran lukisan tersebut merupakan bagian dari kegiatan SBY Art Community, satu organisasi yang dikelola profesional bagi individu yang menyukai seni melukis.

Selain SBY, ada 30 pelukis muda lainnya yang digandeng dari empat lembaga, yaitu Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Seni Indonesia Surakarta, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, dan Institut Kesenian Jakarta (IKJ).

"Makna dari tema pameran ini, kita harus menjadi duta-duta perdamaian, pelaku-pelaku kedamaian dan perdamaian. A better future, artinya Bangsa Indonesia harus punya optimisme, hope, harapan untuk masa depan kita. Jangan kecewa berat, jangan pesimistik, jangan hanya melihat sesuatu serba negatif. Itulah alasan mengapa kami memilih tema itu," ujar SBY dalam sebuah video yang ditayangkan pada sore tadi di Ballroom 25 Hours Hotel Jakarta.

1. SBY sebut seniman juga peduli terhadap situasi di Tanah Air

(IDN Times/Santi Dewi)
Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) (di tengah) ketika membuka pameran lukisan dengan tema 'Art for Peace and a Better Future' di Ashta 8 District. (IDN Times/Santi Dewi)

Petinggi Partai Demokrat itu mengatakan, seniman juga peduli terhadap masalah kehidupan yang terjadi di Tanah Air dan di luar Indonesia. Seniman, kata SBY, juga ingin menjadi bagian dari solusi.

"Seniman, sebagaimana kita semua, mencintai kedamaian dan perdamaian. Kami juga mencintai persahabatan dan kerukunan," ujar SBY.

Ia turut mengomentari soal aksi demo besar-besaran yang sudah terjadi sejak 25 Agustus 2025 lalu. Dalam pandangannya, salah satu hikmah dari peristiwa demo besar-besaran, yakni dibutuhkannya dialog.

"Kita harus menjaga dialog dan kebersamaan kita. Menyadarkan kita, membangun negeri ini ke arah yang lebih baik, menjadi amanah, itu adalah tugas dan kewajiban kita," tutur dia.

2. Ketum Demokrat ingatkan para kader agar menjaga lisan

AHY
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat jumpa pers menyikapi tunjangan anggota DPR RI dan kerusuhan beberapa hari terakhir, Minggu (31/8/2025). (IDN Times/Amir Faisol)

Sementara itu, Partai Demokrat menjadi salah satu partai politik yang telah memberikan instruksi kepada para kadernya agar bersikap lebih berempati dan menjaga lisan ketika berbicara di ruang publik. Respons anggota DPR dan para elite yang nirempati menjadi salah satu penyebab rakyat marah hingga turun untuk berdemonstrasi.

"Ingat menjaga lisan itu penting sekali. Jangan menyakiti perasaan masyarakat," ujar Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ketika memberikan keterangan pers di Cikeas, Bogor pada 31 Agustus 2025.

"Hal yang mungkin kita anggap biasa tetapi begitu mendasar, sensitif bagi masyarakat janganlah kemudian kita ringan melukai perasaan masyarakat," imbuhnya.

AHY ingin Partai Demokrat terus menjadi rumah aspirasi bagi seluruh rakyat, yang membuka ruang dialog mendengarkan masukan, dan harapan. Ia juga meminta seluruh kader partainya untuk bersabar mendengarkan satu per satu aspirasi rakyat.

3. AHY mengajak pendemo hormati aparat yang bertugas di lapangan

Menko Bidang Infrastruktur, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (IDN Times/Eko Ardiyanto)
Menko Bidang Infrastruktur, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (IDN Times/Eko Ardiyanto)

Lebih lanjut AHY turut memahami posisi sulit yang dihadapi oleh personel kepolisian ketika menjaga aksi demonstrasi. Apalagi dalam demo besar-besaran kali ini, pihak kepolisian menjadi salah satu sasaran kemarahan. Dalam pandangan mantan prajurit TNI itu, mengendalikan massa dalam jumlah besar butuh kesabaran ekstra.

"Apalagi kalau sudah ada kekerasan di sana-sini yang juga bisa membahayakan petugas, membahayakan prajurit di lapangan. Ya tetapi sekali lagi ini adalah risiko dan tanggung jawab yang harus diemban. Oleh karena itu marilah sama-sama saling menghormati," ujar AHY.

Aksi demo, kata AHY, tetap merupakan hak dari warga negara. Namun, sebaiknya tidak bertindak anarki.

"Mari juga menghormati masyarakat atau semua kalangan yang ingin menyampaikan aspirasinya, menyampaikan perasaannya secara terbuka di publik," tutur dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in News

See More

Imigrasi AS Tangkap 475 Warga Korsel di Pabrik Hyundai, Ada Apa?

06 Sep 2025, 22:09 WIBNews