Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo telah memutuskan wacana pemindahan ibu kota ke luar kota. Hal itu disampaikan oleh Menteri Bappenas, Bambang Brodjonegoro, usai menghadiri rapat terbatas di Kantor Kepresidenan.
Terkait gagasan pemindahan ibu kota ke luar Jawa, Menteri PUPR, Basuki Hadi Muldjono, mengungkapkan sempat ada usulan dari Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) untuk memindahkan ibu kota ke Sulawesi.
Basuki mengatakan, dalam rapat terbatas tersebut JK menyampaikan bahwa usulan untuk memindahkan ibu kota ke luar Jawa adalah pilihan yang baik. Menurut JK, lokasi yang dipilih nantinya harus aman dari ring of fire.
Selain itu, JK juga menyampaikan kepada Jokowi bahwa jumlah penduduk di Jawa memang cukup padat. Sehingga, terjadi ketimpangan.
"Itu yang didiskusikan Bapak Presiden, Jawa itu 57 persen penduduk Indonesia. Kalimantan 6 persen, Sulawesi 7 persen, Papua dan Maluku 3 persen, Sumatera 21 persen. Sehingga, ini jadi ketimpangan. Memindahkan magnet pembangunan dari Jakarta ke luar Jawa," jelas Basuki di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (29/4).
Meski pemerintah masih enggan memberi tahu lokasi tepatnya, JK rupanya sempat mengusulkan agar ibu kota dipindah ke Sulawesi. Namun, beberapa wilayah di Sulawesi tidak aman dari ring of fire, sehingga Kalimantan menjadi opsi lainnya.
"Sulawesi dibilang Pak JK, kalau mau di pusatnya itu Mamuju, Pare-pare, tapi itu ring of fire. Sulawesi kalau tidak mau ring of fire itu Makassar, tapi tidak di tengah itu. Paling aman Kalimantan," ungkap ia.
Berkaitan infrastruktur untuk ibu kota baru, Basuki menyampaikan belum membahas sejauh itu. Karena, ratas hanya membahas usulan-usulan dari Bappenas terkait rencana pemindahan ibu kota.
"Persiapannya belum. Tadi belum diputuskan apa-apa. Baru introduction hasil kajian Bappenas, sehingga kesimpulannya ada tiga opsi tadi. Itu saja," tutur Basuki.
Dalam rapat, Menteri Bappenas, Bambang Brodjonegoro, menyampaikan tiga alternatif pemindahan ibu kota. Alternatif pertama tetap di Jakarta, alternatif kedua ibu kota dipindahkan ke luar Jakarta, tetapi masih di Jabodetabek. Kemudian, alternatif ketiga adalah memindahkan ibu kota ke luar Jawa.
Dari ketiga alternatif yang diberikan oleh Bambang, rupanya Jokowi menyetujui pemindahan ibu kota di luar Jawa.
"Dalam rapat tadi diputuskan, presiden memilih alternatif ketiga, yaitu memindahkan ibu kota ke luar Jawa. Ini barangkali salah satu putusan penting yang dilahirkan hari ini," kata Bambang di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (29/4).
"Dan tentunya, akan dilanjutkan dengan ratas berikutnya yang akan bicara lebih teknis, bicara desain, dan bicara mengenai masterplan dari kota itu sendiri," sambung ia.