Kepala BGN: SPPG Bermanfaat Saat Darurat Terjadi

- SPPG hadir membantu masyarakat dalam kondisi darurat seperti bencana alam di Aceh, Sumut, dan Sumbar.
- 320 SPPG aktif melayani pengungsi dengan lebih dari 600.000 porsi makanan per hari di tiga provinsi tersebut.
- Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi kerja cepat SPPG sebagai bentuk kehadiran negara saat bencana terjadi.
Jakarta, IDN Times — Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengatakan bahwa sejak awal Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memang dirancang untuk hadir di tengah komunitas dengan kapasitas besar dan kesiapan operasional yang mumpuni, terutama saat kondisi bencana.
"Dari awal kita sudah memprediksi suatu hari, SPPG ini akan bermanfaat ketika darurat terjadi. Ini sudah terbukti ketika banjir di Cikarang. Kemudian BNPB mendirikan tenda. Kemudian Babinsa-nya bingung harus minta bantuan ke mana? Ke SPPG. Jadi kita memberikan makan yang di Cikarang itu pagi, siang, malam," kata Dadan di Jakarta, Senin (8/12).
1. SPPG hadir membantu masyarakat

Hal serupa terjadi saat erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur. SPPG kembali menjadi unit yang menangani kebutuhan pengungsi secara cepat. Kini, bencana alam yang terjadi di Nangroe Aceh Darussalam, Sumatara Utara (Sumut), dan Sumatara Barat (Sumbar), SPPG kembali menjadi layanan pertama yang hadir membantu masyarakat.
2. 320 SPPG melayani para pengungsi

Saat ini terdapat 106 SPPG di Aceh, 148 di Sumut, dan 66 di Sumbar yang aktif melayani pengungsi. Secara total, 320 SPPG beroperasi di tiga provinsi tersebut dan lebih dari 600.000 porsi makanan per hari telah diberikan.
"Alhamdulillah di hari pertama kejadian yang siap melayani pengungsi adalah SPPG. Dan hari ini ada 106 SPPG di Aceh yang melayani pengungsi. Ada 148 yang melayani di Sumut dan 66 di Sumbar. Jadi sekarang ada 320 SPPG yang berperan dan berfungsi melayani para pengungsi. Lebih dari 600.000 porsi setiap hari melayani para pengungsi," papar Dadan.
3. Diapresiasi Presiden Prabowo Subianto

Menurut Dadan, keberhasilan ini tidak lepas dari desain SPPG sebagai unit semi-industri dengan standar peralatan tinggi dan SDM terlatih. Atas aksi tersebut, Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi kerja cepat SPPG sebagai bentuk kehadiran negara saat bencana terjadi.
"Alhamdulillah Pak Presiden melihat itu dan mengucapkan terima kasih kepada Badan Gizi Nasional. Ketika bencana terjadi maka pemerintah harus hadir di masyarakat. Kebetulan SPPG ini kan siap," ungkapnya.
Menurutnya, ketika situasi sudah terkendali, penanganan selanjutnya dilanjutkan oleh BNPB, TNI, Polri, dan Kementerian Sosial sesuai kewenangan masing-masing. Namun kehadiran SPPG di fase awal bencana membuktikan bahwa infrastruktur gizi nasional dapat berfungsi cepat dan efektif dalam kondisi darurat. (WEB)


















