Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

SPPG Margomulyo Serap Produk Petani dan Peternak Lokal

01KBQB6K1KQR0EAQY347MR270F.png
Kepala Biro Hukum dan Humas Badan Gizi Nasional (BGN), Khairul Hidayati, menijau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Margomulyo Seyegan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. (dok. BGN)
Intinya sih...
  • SPPG Margomulyo membeli hasil tani lokal dengan harga terbaik, memberdayakan petani dan peternak.
  • BUMKALMA Seyegan Margo Manunggal memenuhi kebutuhan protein hewani dari peternakan lokal, memperkuat ketahanan pangan desa.
  • BGN mendorong SPPG untuk mengadopsi model kemitraan lokal guna meningkatkan pendapatan masyarakat dan pembangunan pangan berkelanjutan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya berfokus pada penyediaan makanan sehat bagi penerima manfaat tetapi juga mendorong penguatan ekonomi lokal. Hal ini terlihat dari praktik yang dijalankan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Margomulyo Seyegan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, yang secara aktif menggandeng petani dan peternak lokal sebagai pemasok utama bahan pangan.

1. Dibeli dengan harga terbaik

01KC0F9EABVWR6HHWSDX1MBCNX.png
Badan Gizi Nasional (BGN) tengah mengejar target layanan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) setara populasi Korea Selatan, yakni 51,5 juta jiwa. (dok. BGN)

Kepala Biro Hukum dan Humas Badan Gizi Nasional (BGN), Khairul Hidayati, mengatakan bahwa kolaborasi dengan pelaku usaha lokal merupakan bagian penting dari ekosistem.

"Kami mengapresiasi SPPG Margomulyo karena bukan hanya memastikan kualitas bahan pangan, tetapi juga memberdayakan petani dan peternak sekitar. Hasil tani setempat dibeli dengan harga yang baik sehingga memberi keuntungan bagi masyarakat," ucap Hida dalam kunjungannya tersebut, Jumat (5/12).

2. Kebutuhan protein hewani dipenuhi BUMKALMA

IMG-20250801-WA0041.jpg
Proses memetik pakcoy yang nantinya diolah jadi bahan baku MBG. (IDN Times/Dok Humas Lapas Kedungpane Semarang)

Ia menambahkan bahwa sebagian kebutuhan protein hewani juga dipenuhi dari unit usaha Badan Usaha Milik Kalurahan Bersama (BUMKALMA) Seyegan Margo Manunggal.

"Telur yang digunakan berasal dari peternakan lokal di bawah BUMKALMA. Pola ini tidak hanya memperkuat ketahanan pangan desa, tetapi juga membangun rantai pasok yang berkelanjutan dan menyejahterakan warga," tambahnya.

3. Mendorong SPPG untuk mengadopsi model kemitraan lokal

IMG-20250612-WA0103.jpg
Siswa sekolah di Dolok Sanggul saat menikmati MBG perdana di Humbang Hasundutan, Rabu (11/6/2025) (dok.istimewa)

Ia berharap, kerja sama seperti ini dapat diperluas ke daerah lain sehingga keberadaan SPPG tidak hanya mengatasi persoalan gizi, tetapi juga meningkatkan pendapatan masyarakat dan mengurangi ketergantungan pada pemasok besar dari luar daerah.

BGN berkomitmen untuk terus mendorong SPPG seluruh Indonesia agar mengadopsi model kemitraan lokal ini sebagai bagian dari strategi pembangunan pangan berkelanjutan. (WEB)

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ridho Fauzan
EditorRidho Fauzan
Follow Us

Latest in News

See More

Akhir Tahun, BGN Targetkan Layanan MBG Setara Populasi Korsel

10 Des 2025, 08:00 WIBNews